Antisipasi Banjir, Pemkot Serang Semakin Gencar Bersihkan Drainase

SERANG I DBC — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang semakin gencar melakukan pembersihan sedimentasi dan sampah yang menyumbat pada sejumlah titik drainase rawan banjir.

Kabid SDA Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang, Nugraha mengatakan bahwa Dinas PUPR terus membenahi infrastruktur kota, namun demikian bukan hanya melakukan pembangunan tetapi bagaimana melakukan pemeliharaan terhadap sarana yang telah dibangun.

“Salah satu pemeliharaan rutin yang terus dilakukan oleh Dinas PUPR yaitu pembersihan sedimentasi drainase. Kegiatan ini dikelola oleh Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Kota Serang. Pembersihan sedimentasi pada drainase yang berada di dalam wilayah Kota Serang dilakukan baik dengan menggunakan kenderaan penghisap/penyedot lumpur maupun secara manual,” kata Nugraha yang juga Plt. Sekdis PUPR Kota Serang ini kepada dinamika Banten.co.id, Minggu (20/10/2019) di Serang.

Hal ini, katanya lagi, terus dilakukan dalam upaya  menjamin keterlaksanaan fungsi dan kinerja drainase tersebut agar mampu mengalirkan air dengan baik tanpa ada yang menyumbat.

“Jangan sampai Pak Walikota dan Pak Wakil Walikota menelpon di malam hari hanya terjadi banjir akibat drainase yang buruk. Sebagai bentuk antisipasi kami terjunkan petugas ke lapangan untuk melakukan pengecekan sekaligus pembersihan,” tandasnya.

Kasi Operasional dan Pemeliharaan Bidang SDA Dinas PUPR Kota Serang, Mudrik mengatakan, penanganan banjir di Kota Serang terbantu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan Pemerintah pusat melalui Satker.

“Dari tiga ada titik yang sudah kami tangani seperti di kawasan Pasar Induk Ray (PIR), dan Kaligandu. Insyaallah akan mengurangi dampak banjir itu sendiri,” ujar Mudrik.

Adapun persoalan banjir di Kota Serang yang menjadi kewenangan Pemprov, yakni alun-alun, jalan Diponegoro, jalan Ahmad Yani, dan Bank Jabar. Sementara untuk jalan Ayip Usman, kemarin sudah ditangani oleh Pemprov Banten.

“Untuk kewenangan pemerintah pusat melalui Satker, di jalan lingkar selatan sudah ditangani,” jelasnya.

Meski begitu, Mudrik mengungkap, penanganan banjir yang telah dilakukan tersebut, belum dapat menyelesaikan persoalan banjir secara keseluruhan. Sebab, pihaknya saat ini masih sering memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyebab banjir.

“Banjir ini disebabkan volume sampah yang menumpuk di saluran irigasi. Untuk itu, kami menghimbau agar masyarakat jangan buang sampah di saluran, karena akan menyebabkan banjir,” ungkapnya.

Dikatakan Mudrik, jika masyarakat semakin sering membuang sampah di saluran, maka potensi terjadinya banjir akan semakin besar

“Ini sedang kita galakan terus sosialisasi kepada warga. Jadi, sambil pembersihan jalan, sosialisasi ini juga trs berjalan,” ujarnya.

Diungkapkan Mudrik, saat ini ada beberapa titik rawan banjir yang sudah ditangani, guna mengurangi dampak banjir.

“Yang lebih banyak titiknya di kecamatan Serang. Untuk di daerah lain ada, tapi sifatnya hanya genangan dan tidak terlalu lama,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Mudrik mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring untuk mendeteksi sejumlah daerah rawan banjir, sehingga dapat memetakan titiknya guna mengantisipasi terjadinya banjir.

“Sesuai dengan perintah Walikota dan Wakil Walikota, kita lakukan deteksi dini banjur. Dengan begitu, banjir dapat diatasi. Terlebih, disaat seperti sekarang menghadapi musim penghujan di bulan Oktober – November,” katanya. (Hasuri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *