Tingkatkan Animo, SMKN 7 Pandeglang Perkuat Branding Sekolah
SERANG | DINAMIKA BANTEN — Letak sekolah SMK Negeri 7 Pandeglang memang sedikit menjorok ke dalam dari akses jalan raya, namun dengan suasana yang asri indah nan sejuk serta jauh dari kebisingan lalu lalang kendaraan justru membuat konsentrasi belajar semakin baik. Siswa akan fokus saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kerennya lagi, sekolah yang beralamat di Jl. Nanggor Karang Tanjung, Pagadungan Kec. Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang ini telah memiliki sarana pembelajaran, ruang praktek siswa (RPS) yang memadai dari enam (6) Program Keahlian atau Jurusan yang tersedia. Keenam jurusan tersebut yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia, TKJ, Akuntansi, Pemesinan dan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura (ATPH).
“Kalau untuk sarana pembelajaran atau RPS kita sudah lengkap. Semuanya sudah ada disini,” kata Ahmad Wihya Dipyana, Kepala SMK Negeri 7 Pandeglang, Jumat, 24 Juni 2022.
Saat ini pihaknya tengah berupaya mewujudkan branding sekolah agar lebih dikenal pun diminati masyarakat luas. Jadi, kata Wihya sapaan akrab Ahmad Wihya Dipyana, kalau kita sudah memiliki branding dengan berbagai keunggulan, animo atau peminat ke SMK Negeri 7 Pandeglang tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar melainkan dari berbagai wilayah Kabupaten Pandeglang bahkan luar Pandeglang.
“Branding bisa dengan berbagai cara. Misalnya melalui bangunan atau fisik depan gedung sekolah disertai dengan plang penamaan yang indah dipandang, lulusan yang bisa dipastikan langsung bekerja maupun berwirausaha, raihan prestasi-prestasi yang bergengsi dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional dan lain sebagainya,” bebernya.

Menyinggung PPDB, Kepsek yang pernah berkecimpung di dunia aktivis kemahasiswaan menjelaskan bahwa sekolahnya mengajukan kuota sebanyak 10 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah peserta didik sebanyak 360 siswa.
Hingga saat ini pihaknya telah menerima sebanyak 346 siswa. Artinya masih ada 14 kuota siswa yang tersedia dan itu peluang bagi para siswa yang mungkin tak mendapat kuota dari sekolah lain. “Dari data yang kami miliki peminat terbanyak pada jurusan Multimedia dan TKJ sementara peminat yang masih sedikit atau kuota yang tersedia yaitu pada jurusan pertanian dan permesinan,” imbuhnya.
Jika dibanding dengan tahun sebelumnya kuota tahun ini bisa dikatakan mengalami peningkatan. Pasalnya pada tahun lalu alias pada saat masa Pandemi Covid-19 pihaknya hanya menerima peserta didik tidak lebih dari 300 siswa.
Wihya yakin pada masa daftar ulang nanti, seluruh kuota tersebut akan penuh bahkan bisa saja melebihi mengingat akan banyak siswa yang biasanya tidak mendapatkan kuota dari sekolah sebelumnya akhirnya memilih bersekolah disini.
Meski demikian Wihya menampik jika sekolahnya disebut hanya sebagai alternatif bagi masyarakat. “Kalau disebut sekolah pilihan kedua tidak juga ya, karena disini memang persaingannya luar biasa. Disamping dengan sesama SMK/SMA negeri, sekolah-sekolah swasta disini juga turut meramaikan persaingan dalam meraih minat dan animo siswa baru,” (adg)