Terapkan Program BMW, SMK Negeri 2 Kota Cilegon Optimalkan Skill Lulusan
CILEGON I DINAMIKABANTEN.CO.ID— Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Cilegon memiliki terobosan unik dalam memfasilitasi siswa agar memiliki arah kelanjutan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut. Program dimaksud ialah Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha (BMW).
“BMW ini tiga suku kata untuk menggambarkan arah mana yang akan diambil siswa setelah menyelesaikan pendidikan disini. Secara verbal kita hanya mengarahkan, namun selanjutnya yang memutuskan ya mereka para siswa bersama orangtuanya masing-masing,” kata Udin Tusminurdin, Kepala SMK Negeri 2 Kota Cilegon di Cilegon, Senin (18/1).
Secara rinci, Udin menjelaskan bahwa pada point B atau Bekerja ; SMK ini hadir dalam rangka membantu pemerintah kaitan percepatan penyerapan lapangan kerja. “Sehingga kita optimalkan segala potensi dan skill serta keahlian yang dimiliki siswa agar menjadi pribadi yang siap bekerja serta mampu memberikan kontribusi positif pada perusahaan yang merekrutnya,” jelas Kepsek yang bertugas sejak tahun 2016 ini.
Untuk point M alias Melanjutkan, pihaknya juga memberikan dukungan terhadap siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Memang pasca kelulusan tidak semua siswa langsung bekerja namun ada juga sebagian ingin kembali melanjutkan ke bangku perkuliahan. Itu bagus dan sekolah pasti sangat mendukung,” ucapnya.
Sementara untuk point W yang disebut Wirausaha itu artinya bentuk pengembangan diri. “Jadi ilmu yang didapat pada jurusan kimia itu apa saja, bisa tidak dikembangkan dengan menciptakan produk-produk tertentu lalu kemudian dijual/dipasaran kepada masyarakat” jelasnya.
Sebagi contoh, Kepala Sekolah menunjukkan dua botol sabun pencuci tangan dan pupuk organik cair hasil karya siswa/i-nya selama masa Pandemi Covid-19. “Ini anak-anak yang buat, bahkan jika ada yang ingin memesan, disini juga sudah tercantum nomor WhatsApp anak yang bersangkutan,” ucapnya.
Juara 2 LKS Nasional
Lebih lanjut Kepsek yang beralamat di Kali Timbang, Cilegon ini memaparkan soal keberhasilan siswanya dalam memboyong prestasi LKS hingga tingkat nasional pada tahun 2018 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Pernah juga pada 2017 kita meraih juara ke tiga tingkat nasional. Saat itu pelaksaannya di DI Yogyakarta, Jawa Tengah. Sementara Untuk tingkat Provinsi kita selalu juara satu,” tandasnya.
Saat ini sekolah yang berdiri pada tahun 2003 itu telah memiliki peserta didik sebanyak 888 siswa dengan ruang kelas sebanyak 23 lokal. Akibat memiliki luas lahan yang terbatas yaitu hanya 8.000 meter, Nurdin mengaku dilematis saat mendapat tawaran bantuan pembangunan fisik baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
“Sebenarnya keinginan mengembangkan tentu ada, namun tetap kami harus menyesuaikan dengan kondisi. Kondisi jumlah guru, kondisi jumlah ruang belajar dan kondisi lahan yang terbatas tentu harus kita pertimbangkan. Jadi jangan sampai kita memaksakan penambahan tapi justru mengganggu stabilitas pembelajaran di sekolah,” katanya.
Dengan demikian, sambung Nurdin, pihaknya saat ini tengah berfokus dalam meningkatkan kualitas lulusan supaya lebih cepat bekerja melalui program kemitraan bersama 50 perusahaan dan meningkatkan mutu sekolah agar prestasinya terus berbicara dikancah nasional bahkan internasional.
Kepsek yang pernah mengabdi sebagai guru di SMK Negeri 1 Kota Cilegon ini berharap agar bencana Pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga seluruh sektor kehidupan termasuk dunia pendidikan juga mampu menjalani proses pembelajaran secara normal seperti dulu. “Semoga kita semua selalu sehat wal afiat, terhindar dari virus Corona. Tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah dan diberikan kesuksesan dalam menjalankan segala aktivitas,” harapnya. (adg)