Target Tampung 1.000 Siswa, Kepala SMKN 1 Kramatwatu Berupaya Tingkatkan Sarpras

SERANG I DINAMIKABANTEN.CO.ID – Animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Kramatwatu begitu tinggi, terbukti dari tahun ke tahun jumlah siswa baru mengalami peningkatan yang cukup pesat bahkan karena keterbatasan ruang belajar banyak peserta didik yang telah mendaftar tidak bisa diterima di sekolah tersebut.

“Sebagai sekolah yang belum lama berdiri, (keterbatasan sarana dan prasarana-red) ini menjadi persoalan serius. Sebab bagaimana kami bisa melakukan pengembangan ditengah keterbatasan perangkat serta sarana yang belum memadai. Sehingga program yang dijalankan hanya sebatas dari fasilitas yang ada di sekolah,” kata Kepala SMK Negeri 1 Kramatwatu, Hikmatullah, M.Pd kepada DinamikaBanten.co.id di Serang, Kamis 8 September 2022.

Oleh sebab itu, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dalam kaitan pengajuan bantuan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) yang menurutnya masih kekurangan lebih dari 15 ruang kelas.

Saat ini sekolah yang beralamat di Jl. Pancuran, Kp. Cayur, Desa Lebakwana, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang itu hanya baru memiliki 3 (tiga) bangunan ruang kelas, sementara jumlah peserta didik sebanyak 640 siswa atau 19 rombongan belajar dari tiga angkatan dengan 3 jurusan/keahlian (TBSM, TITL dan OTKP). “Akhirnya mau tidak mau, kami melakukan optimalisasi dengan ruang pembelajaran yang dimiliki. Seperti ruang perpustakan, laboratorium dan ruang praktek terpaksa digunakan untuk ruang kelas,” katanya.

“Tahun lalu kami sempat mendapat kabar menggembirakan dengan akan mendapat bantuan beberapa unit RKB, setelah ditunggu-tunggu realisasinya ternyata muncul kabar baru ada recofusing anggaran akibat melonjaknya kasus covid-19 sehingga bantuan RKB tahun 2021 dibatalkan dan akan dianggarkan tahun anggaran 2022. Sekarang kita sedang menunggu kepastian bantuan tersebut, namun lagi-lagi santer isu recofusing. Walaupun demikian, kami tetap berharap semoga tahun ini ada bantuan yang bisa direaliasikan disini,” pintanya.

Jika dibarengi dengan pemenuhan saran dan prasarana, Hikmat mengaku optimis bahwa dalam kurun tiga tahun ke depan pihaknya bisa menampung peserta didik lebih dari 1.000 (seribu) siswa. “Dari yang saat ini ada 19 rombel, kami targetkan kedepan bisa memiliki 32 rombel dengan catatan RKB dan fasilitas belajar lainnya turut mendukung dan ini sedang diupayakan secara maksimal,” ungapnya.

Disamping fokus dalam peningkatan Sarpras, Hikmat juga meminta kepada para guru SMK Negeri 1 Kramatwatu agar selalu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui peningkatan kapasitas dan kapablitas serta inovasi pengembangan media ajar agar semakin menarik bagi siswa. “Tentunya langkah-langkah seperti itu bagian dari ikhtiar dalam rangka mengejar prestasi siswa baik akademik maupun non akademik,” ucapnya.

Pihaknya juga tengah memaksimalkan gerakan peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa melalui percepatan penyediaan sarana ibadah di sekolah bersama komite. “Komite bersama orang tua siswa menyambut baik usulan pembangunan sarana ibadah tersebut. Alhamdulillah infrastruktur-nya sudah mulai dikerjakan dengan progres lebih kurang baru 30 persen. Kami memberikan ruang kepada siapapun yang ingin berinfak dan bersodaqoh dijalan Allah untuk kelancaran pembangunan sarana ibadah tersebut melalui panitia pembangunan” kata Hikmat.

Sebagai Kepala Sekolah sekaligu sebagai orang tua disekolah, Hikmat bersama para pendidik dan tenaga kependidikan SMKN 1 Kramatwatu merasa ada tanggungjawab lain yang lebih penting dalam hal penerapan dan pengamalan ibadah siswa.

“Saya merasa berdosa kalau setiap hari Jumat anak-anak harus menjalankan ibadah di luar sekolah, sementara itu masih jam sekolah. Dan sekolah tidak bisa memantau sepenuhnya apakah mereka benar-benar mengikuti Sholat Jumat atau justru malah hanya keluyuran, nongkrong ditempat-tempat yang mungkin bisa menggangu masyarakat sekitar. Jika kondisi ini tidak segera diatasi dikhwatirkan agar menjadi bibit-bibit masalah baru bagi sekolah,” ujarnya.

Kalau sarana ibadah sudah rampung dan kelak bisa digunakan, sambung Hikmat, paling tidak masjid dan atau muhsola juga bisa menjadi salah satu media pembelajaran bagi siswa dalam penerapan peningkatan keimanan dan ketaqwaan guna membentuk siswa yang berbudi luhur dan berakhlakur karimah.

Penulis/Editor : Ade Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *