Soal Proyek Asal Jadi di SDN Kramatmanik 2, Ini Yang Disampaikan Konsultan Pengawas

PANDEGLANG | DINAMIKA BANTEN — Irfan selaku konsultan pengawas dari PT Digi Konsultan Prakasa yang mengawasi Proyek SDN Kramatmanik 2 Kecamatan Angsana, mengaku sudah mengetahui terjadi keretakan terhadap pembangunan yang telah dilaksanakan oleh perusahan terutama di pembangunan ruang laboratorium dan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Selaku konsultan Irfan menjelaskan, pembangunan ruang laboratorium akan mengalami keretakan, hal itu disebabkan lokasi yang dibangun merupakan tanah urugan sehingga akan mengalami pergeseran pada pergantian musim seperti musim hujan ke musim panas. Namun keretakan yang terjadi di SD masih kewajiban pihak perusahan untuk memperbaikinya karena masih ada kewajiban untuk melakukan perawatan.

“ Keretakan yang terjadi pada bangunan Ruang Lab dan UKS itu masih kewajiban pihak perusahan untuk memperbaikinya, karena masih ada dana pemeliharaannya,” kata Irfan melalui telepon selulernya. Minggu (3/9/2023).

Irfan menyebutkan bahwa proyek pembangunan dan renovasi yang ada di SDN Kramatmanik 2 dikerjakan oleh tiga perusahan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023, diantaranya dua lelang satu Penunjukan Langsung (PL) anggaran dari semua kegiatan tersebut kurang lebih mencapai 540 juta untuk rehab 5 lokal, 240 juta ruang laboratorium dan 100juta lebih dan untuk pembangunan ruang UKS.

“ Saya selaku konsultan pengawas dari ketiga perusahan itu, dan saya akan koordinasikan kepada pihak pelaksana, untuk memperbaiki karena anggaran pemeliharaan untuk pembangunan tersebut belum dibayarkan,” ucapnya.

Disinggung soal Tanggul Penyangga Tanah (TPT) dari Bronjong, Irfan menilai brojong tersebut sudah sesuai, namun perlu di plester agar tidak membahayakan terhadap para siswa dan guru di sekolah itu, akan tetapi semua itu tergantung pelaksananya.

“ menurut saya memang TPT itu bisa membahayakan para siswa apabila tidak di plester akan tetapi semua itu tergantung pelaksananya, dan saya sudah sarankan untuk di pelester, akan tetapi tidak dilaksanakan oleh pihak pelaksana itukan hak pelaksana,” dalilnya.

Sementara Kepala sekolah (Kepsek) Hudi Saputra, saat dikonfirmasi kemarin menyatakan bahwa mengaku kecawa terhadap konsultan sebab kata konsultan TPT itu akan dirapihkan namun sampai sekarang tidak ada perapihan, bahkan tak hanya itu Meja UKS juga sampai sekarang belum dikirim.

“ Kata Konsultan kepada saya TPT akan diperbaiki agar batu dan kawatnya tidak menonjol, tapi sampai sekarang tidak ada perbaikan, bahkan terkait Meja UKS juga belum dikirim padahal sudah sering saya tanyakan,” keluhnya.

Terpisah salah satu pelaksana kegiatan dari Proyek pembangunan UKS yang tidak menyebutkan namanya, dia mengatakan sudah tidak ada permasalahan lagi terhadap proyek tersebut dan pekerjaan tersebut sudah selesai pada Lebaran Idul fitri kemarin.

“ Udah tidak ada masalah pekerjaan tersebut sudah selesai cukup lama, adapun untuk dana pemeliharan, itu orang dinas dan pihak sekolah saya sudah tidak ada kaitannya,” sanggahnya.

Sementara dua perusahan yang mengerjakan Ruang Laboratorium dan Rahab belum ada tanggapan apapun, hingga berita ini kembali diterbitkan. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *