SMAN 1 KOTA SERANG, BENTUK GENERASI SEHAT DAN BERAKHLAK MULIA

SERANG | DINAMIKA BANTEN — Keberhasilan membangun sumber daya manusia yang sehat, berpengetahuan sekaligus berahlakul karimah, merupakan tolok ukur keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan, termasuk sekolah menengah atas (SMA). Untuk itu SMA Negeri 1 Kota Serang memberikan perhatian serius dalam upaya mewujudkan generasi yang berkhlak mulia, sehat, unggul dalam prestasi, kreatif, visioner dan berwawasan lingkungan.

Sebagaimana bentuk implementasi dari yang telah dinukilkan diatas, SMAN 1 Kota Serang mencanangkan program kegiatan peningkatan akhakul karimah dan gerakan sekolah sehat (GSS) Jumat (26/07). Kegiatan yang dimulai sejak pagi hingga siang hari setiap Jumat ini diawali dengan pelaksanaan sholat Dhuha berjamaah, Tawasul, membacakan surat Yasin dan surat Al-Kahfi, Asmaul Husna, Tauisyah dan ditutup dengan doa. Sementara itu dalam upaya menjaga toleransi beragama, bagi siswa-siswi non muslim diarahkan ke perpustakaan untuk kegiatan Literasi.

Usai pelaksanaan peningkatan akhlakul kharimah pada pukul 09.00 wib, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan gerakan sekolah sehat (GSS). Rangkaian kegiatan gerakan sekolah sehat terbagi beberapa kelas, untuk kelas X dan XII melaksanakan senam bersama, sedangkan kelas XI melaksanakan jalan santai yang rute nya di se-kelurahan cimuncang dan sekitarnya dan akan bergiliran tiap kelas nya. Gerakan sekolah sehat (GSS) diakhiri dengan bersih-bersih kelas dan bersih-bersih ingkungan sekolah sesuai arahan pemerintah dan juga visi SMAN 1 kota Serang.

H. Ade Suparman, Plt. Kepala SMAN 1 Kota Serang

Plt. Kepala SMAN Negeri 1 Kota Serang, Ade Suparman mengungkapkan Memasuki zaman yang semakin modern ini tentu kita sibuk dihadapkan ragam persoalan, khususnya bagaimana mengajarkan akhlak kepada anak maupun murid, agar kelak mereka menjadi sosok cerdik cendekia yang berakhlakul karimah. Dalam hal ini, takwa kepada Allah merupakan pondasi awal bagi siapapun, karena di sinilah akhlakul karimah terbentuk.

Sebagaimana ungkapan Kiai Hasyim Asy’ari yang berkata bahwa  “Seorang murid sebaiknya menjauhi sifat iri dengki, perbuatan tidak terpuji, agar mudah menerima ilmu, memiliki motivasi yang baik bertujuan untuk menggapai ridha Allah, mengamalkan ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub), bukan bertujuan untuk duniawi.”

Bagi Kiai M Hasyim Asy’ari, kata Ade mereka yang mencari ilmu tergolong jihad fi sabilillah dalam bentuk melawan kebodohan.

Pada akhirnya, sambung Ade memberi pemahaman bahwa modal utama terbentuknya generasi muda berakhlakul karimah harus didahului dengan takwa, karena takwa adalah akhlak, atau sebuah proses penempaan diri dengan cara menjalankan perintah, menjauhi larangan-Nya disertai peningkatan kesalehan sosial. ”Bila  hal ini tertancap dalam diri generasi muda millenial, maka dia akan menjadi sosok yang alim dan berakhlakul karimah,” tukasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *