Sepi Pesanan, Pengusaha Konveksi Bakal Jual Mesin Demi Bertahan Hidup
SERANG I DINAMIKABANTEN.CO.ID — Upaya menekan penyebaran Virus Corona dengan menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tampaknya memberi dampak langsung menurunnya omset usaha khususnya sektor konveksi.
Medi (45) salah seorang Pengusaha Konveksi asal Kampung Sidapura Kelurahan Teritih Kota Serang mengaku syok dengan terus menurun omzet konveksinya hingga 80 persen. Ia bahkan harus memutar otak agar usahanya tetap berjalan.
Akhirnya dengan berat hati, Medi pun merumahkan 14 karyawannya yang semula 16 orang kini tinggal dua orang karyawan. ” Ini (pengurangan karyawan-red) mau tidak mau ya harus dilakukan Mas. Pesanan sepi sementara gaji karyawan kan tak bisa ditunda. Untuk diri sendiri saja saya mulai kerepotan Mas,” keluhnya kepada dinamikabanten.co.id di lokasi konveksinya, Senin (30/11).

Selama masa Pandemi Covid-19 belum berakhir yang berimbas pada kian terpuruknya kegiatan usaha miliknya, Medi mengaku hanya bisa pasrah.
“Bahkan kalau situasi ini tidak ada perubahan. Maka satu-satunya jalan keluar ya dengan terpaksa saya harus menjual mesin konveksi ini demi bertahan hidup sehari-hari,” lirihnya seraya menunjukkan jari telunjuknya ke arah mesin konvensi.
Disisi lain, Medi menyesalkan sampai saat ini belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah. Padahal dia mengaku sudah mengajukan untuk mendapatkan bantuan stimulus dari pemerintah Kota Serang melalui kelurahan setempat.
Dikonfirmasi, Kepala Disdaginkop Kota Serang Ahmad Zubaidillah menyatakan bahwa Pemerintah Kota Serang hanya sanggup memberikan stimulis berupa bantuan sebesar Rp.500.000 untuk setiap pelaku UMKM. Dan itu, menurutnya sudah disalurkan kepada lebih kurang 10.000 pelaku UMKM di Kota Serang.
“Inginnya sih semua pelaku UMKM bisa kami perhatikan, namun karena keterbatasan anggaran, jadi kami sesuaikan dengan kemampuan,” ucapnya. (Jati/Hendris)