Selain Tidak Transparan, Proyek TPT dan Cut And Fill di Desa Kaduela Diduga Abaikan K3

PANDEGLANG | DINAMIKA BANTEN — Pelaksanan Kegiatan Tembok Penyangga Tanah (TPT) di Desa Kaduela Kecamatan Cadasari. Diduga tidak mematuhi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Terbukti para pekerja dilokasi kegiatan tanpa dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) seperti Alat Pelindung Kepala (Helm) dan Alat Pelindung Kaki ( Safety Shoes) dan Sarung Tangan.

Bahkan selain mengabaikan K3, Rambu K3 juga tidak ada di kegiatan tersebut. Celakanya lagi disinyalir tidak transparan, hal itu lantaran dilokasi tidak terlihat papan proyek yang dipasang.

Dikonfirmasi para pekerja saat dilokasi TPT, mereka mengaku berasal dari Serang, mereka mengatakan kurang memahami bahasa sunda, “ kami dari serang pak,” kata singkat mereka. Selasa kemarin (21/6).

Saat ditanya tidak menggunakan sepatu, helm, dan sarung tangan, mereka hanya diam dan bahkan ketika ditanya apakah tidak di fasilitasi APD dua orang tersebut menganggukan kepala.

Terpisah, Gunawan selaku pelaksana kegiatan saat dikonfirmasi prihal papan proyek dan soal para pekerja dirinya langsung memanggil Mohamad. Dijelaskan Mohamad bahwa proyek yang kini dikerjakan sudah empat bulan yang lalu.

“ Kami saat ini sedang mengerjakan Cut and Fill dan TPT. Pekerjaan kami itu sudah empat bulan,” kata Mohamad dihadapan Gunawan selaku pelaksana proyek tersebut.

Disinggung soal tidak ada papan proyek, dan tidak diketahui dari mana sumber dananya, Mohamad berkilah, bahwa papan proyek tersebut ada dilokasi. Namun enggan menyebutkan nama perusahannya.

“Papan proyeknya ada dipampang dilokasi kegiatan, dan proyek ini merupakan PL yang bersumber dari dana APBN,” kilahnya. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *