Sekda Al Muktabar: Penyalahgunaan Dana Desa Mampu Ditekan
Serang I DBC — “Saya turut mengapresiasi kinerja dari bapak dan ibu kepala desa terhadap penekanan angka penyalahgunaan dana desa untuk kepentingan pribadi (korupsi),” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar saat menghadiri dan membuka Musyawarah Daerah III DPD Apdesi Provinsi Banten di Gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) KP3B, Curug Kota Serang (Kamis, 6/8/2020).
“Berkat kinerja dari bapak dan ibu juga, Provinsi Banten mendapatkan penghargaan nomor tiga dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pencegahan korupsi,” tambahnya.
Musda III Apdesi Provinsi Banten mengusung tema “Masyarakat Giat, Desa Kuat” dalam rangka memastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa di masa pandemi virus covid-19. Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Enong Suhaeti.
“Saya sangat terbuka dalam menerima masukan-masukan yang telah disampaikan,” ungkap Sekda Al Muktabar.
“Karena jika dalam suatu negara permasalahan desa itu selesai, maka pembangunan dari suatu negara telah selesai hingga 60%,” tambahnya.
Al Muktabar juga menghimbau masyarakat desa agar dapat mengelola hasil pertanian sehingga dapat hidup dari hasil pertanian tersebut. Khususnya di masa pandemi seperti saat ini.
“Kita bersama-sama saling bahu membahu dalam pembangunan desa di Provinsi Banten. Menjadi fokus kita juga untuk menekan persentase desa dengan predikat tertinggal dan sangat tertinggal,” ungkapnya.
“Juga perlu disampaikan bahwa yang dilakukan untuk kemajuan desa yang tertinggal bukan hanya menitikberatkan pada segi transportasi, melainkan dari segi pengelolaan sumber daya alam yang tersedia. Karena jika melihat pendapatan hasil daerah hampir mencapai 60%, dan itu semua berasal dari hasil bumi yang terdapat dari sektor pertanian,” paparnya.
Sementara itu Ketua Umum DPD Apdesi Provinsi Banten Suta Wijaya mengatakan, lewat organisasi ini kepala desa dipandu secara bersama dalam melaksanakan setiap kegiatan agar tidak berjalan sendirian. Tanpa organisasi, kepala desa tidak bisa berjalan.
“Mari kita jaga dan fungsikan organisasi ini agar lebih bermanfaat dan mempunyai daya fungsi. Mari kuatkan konsolidasi kebersamaan demi kekompakan bagi kemajuan desa,” ajaknya. (adg)