Sebar Bantuan Puluhan Miliar di Banten, PCWIP Gelar Peletakan Batu Pertama di SMK Peternakan Buana Madani Kota Serang
Serang | Dinamika Banten — Perkumpulan Cahaya Warisan Ibu Pertiwi (P.CWIP) melakukan peletakan batu pertama hibah bantuan 6 miliar untuk pembangunan gedung di SMK Peternakan Buana Madani Milik Yayasan Achsanunnadiyya Center, Kota Serang, Banten.
Peletakan batu pertama ini juga menjadi pilot projek bagi puluhan sekolah yang menerima bantuan dari PCWIP di Provinsi Banten.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Mohammad Taqwin, Ketua Umum P.CWIP Pusat Agus Sudarmawan beserta jajaran pengurus wilayah Provinsi Banten, Pimpinan Yayasan Achsanunnadiyya Center, Seno Aji Sunhaji dan Kepala SMK Peternakan Buana Madani, R. Teten Abdul Basit.
Ketua P.CWIP, Agus Sudarmawan mengatakan bantuan gedung ini terdiri dari enam ruang kelas baru, laboratorium komputer, ruang perpustakaan dan lainnya.
“Disamping pembangunan gedung, melalui bantuan ini seluruh sarana dan fasilitas penunjang pembelajarannya kita lengkapi. Sehingga pihak Yayasan atau sekolah hanya tinggal menggunakan saja,” kata Agus Sudarmawan didampingi Usep Dadang, Sekretaris Pengurus Wilayah P.CWIP Provinsi Banten dan tim, Sabtu (12/2).
Lebih lanjut, Sudarmawan mengatakan, Perkumpulan Cahaya Warisan Ibu Pertiwi tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, namun juga dibidang social dan bahkan perkumpulan ini dapat mendukung pembiayaan untuk program-program unggulan pemerintah yang hingga saat ini belum dapat diwujudkan karena kekurangan anggaran.
“Intinya semua layak dibantu asalkan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh founder. Kami ini dari Perkumpulan Cahaya Warisan Ibu Pertiwi adalah pesuruh dari pemilik dana. Asalkan setiap yayasan dapat mengikuti petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana yang kami berikan, maka bantuan segera kita gelontorkan,” pintanya.
Dalam waktu dekat ini, sambung Agus, kami juga akan melakukan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai wilayah Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
Usep Dadang menambahkan bahwa pihaknya beberapa bulan yang lalu membantu program pusat dari P.CWIP untuk diberikan kepada sekolah-sekolah yang memenuhi syarat. “Dan salah satunya di SMK Peternakan Buana Madani ini. SMK ini juga satu satunya penerimaan bantuan di Kota Serang. Karena di Kabupaten Serang ada 3 sekolah dan ada pula beberapa sekolah di Kabupaten Lebak dan Pandegang,” kata Usep.
“Tadi juga ada momen kejutan dari Pak Ketua Umum, dimana murid yang menerima bantuan menerima santunan uang tunai sebesar 2,5 juta rupiah. Ini tentunya sangat luar biasa, karena disampaikan oleh beliau secara spontan dan tidak masuk dalam kategori bantuan hibah ini,” tukasnya lagi.
Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Mohammad Taqwin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas keterlibatan P.CWIP dalam membantu peningkatan infrastruktur pendidikan di Provinsi Banten.
“Ini tentunya sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bagi sekolah penerima bantuan khususnya dan provinsi Banten pada umumnya,” ucap Taqwin.
Sementa itu, Ketua Yayasan Achsanunnadiyya, Seno Aji Sunhaji mengaku awalnya terkejut bahkan tidak menyangka bantuan sebesar itu bisa tiba-tiba ‘mampir’ di Yayasannya yang menaungi SMK Peternakan Buana Madani.
“Singkat cerita ada orang yang menawarkan ihwal bantuan tersebut, setelah saya bersedia. Tak butuh waktu lama tim P.CWIP data ke sini melakukan verifikasi. Setelah dinyatakan lolos verifikasi, ya sekarang alhamdulillah di gelar peletakan batu pertama.” kisanya singkat.
Bantuan tersebut, kata Seno, akan dikelola dengan baik sesuai dengan Juklak juknis yang telah ditetapkan oleh Pengurus Cahaya Warisan Ibu Pertiwi.
Kepala SMK Peternakan Buana Madani, R. Teten Abdul Basit menambahkan bahwa bantuan ini akan memaksimalkan efektivitas pembelajaran siswa. “Rencananya ini akan dibangun 6 ruang kelas baru, laboratorium komputer, lab pakan, lab kimia dan perpustakaan yang representatif,” ucapnya.
Kedepan, pihaknya berencana akan membuka jurusan baru yaitu teknologi pangan atau teknologi pengolahan dan pesantren. “Hal ini untuk mendukung keberadaan ternak, produk susu dan pengolahan yang kita miliki. Teaching factory ini diharapkan bisa mengembangkan siswa dalam penguasaan ilmu teknologi pengolahan ternak yang itu akan memudahkan lulusan untuk memilih menjadi wirausaha maupun menjadi seorang pekerja,” tukasnya. (adg)