Sasar Usia Produktif, Disnakertrans Banten Berikan Pelatihan Make Up Dasar

Serang I Dinamika Banten — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten memberikan pelatihan Make Up Dasar kepada ratusan warga usia produktif yang tersebar di 8 (delapan) kabupaten/kota Se Provinsi Banten.

Kasi Pelatihan dan Pemagangan, Fifin Rosian Alfiah mengatakan pelatihan dilakukan sebanyak 18 angkatan dengan 16 orang peserta dalam setiap angkatan.

“Pelatihan ini sebagai upaya kita memberikan keterampilan kepada masyarakat untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian keluarga. Terlebih dimasa Pandemi seperti sekarang ini, skill dasar masyarakat sangat membantu dalam mendapatkan income yang lebih cepat,” katanya kepada Dinamika Banten di Serang, Kamis (23/9/2021).

Fifin menuturkan bahwa syarat untuk masyarakat yang ingin mendapatkan program pelatihan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten ialah dengan usulan proposal melalui kelurahan, kecamatan dan atau kabupaten/kota yang kemudian disampaikan kepada kami.

“Dari usulan itu kemudian kami pelajari dan tindaklanjuti sesuai dengan tupoksi. Jika usulan pelatihan bisa dilakukan selama tiga hari maka kami yang mengakomodir, sementara jika usulan pelatihan membutuhkan waktu seminggu bahkan lebih maka akan dikoordinasikan ke BLK. Dan itu dilakukan pada tahun sebelumnya karena harus masuk dalam perencanaan program dan penganggaran,” bebernya.

Dikatan, selain make up dasar pihaknya mengaku telah merencanakan banyak pelatihan pada bidang-bidang lainnya. Namun karena anggaran Disnaker selalu menjadi sasaran refocusing akhirnya banyak kegiatan-kegiatan yang terpaksa harus dicansel.

Ditempat yang sama, Kabid Pelatihan dan Produktivitas, Eki Baehaki memiliki gagasan bahwa kedepan peserta yang telah mengikuti pelatihan akan diarahkan langsung untuk berwirausaha.

“Kita ingin pelatihan ini benar-benar memberi dampak pada mereka. Makanya nanti saya punya keinginan peserta pelatihan itu terus dikawal sampai aktivitas usahanya berjalan. Dan jika sukses bahkan berkembang itu akan menjadi percontohan sekaligus memotivasi peserta pelatihan lainnya. Tentu semua itu kembali pada kemampuan anggaran kita,” tukasnya. (Ade Gunawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *