Realisasi Program 2024, BPBD Banten Prioritaskan Dampak Bencana Kekeringan dan Kesiapsiagaan

SERANG | DINAMIKA BANTEN — Berdasarkan catatan BPBD Provinsi Banten, pada tahun 2023 lalu, bencana kekeringan terjadi di 58 kecamatan di Provinsi Banten. Kecamatan paling banyak dan paling parah mengalami kekeringan ada di Kabupaten Lebak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan BPBD Banten bersama stakholder telah melakukan koordinasi, dan membuat rencana kontijensi bencana kekeringan di Provinsi Banten.

“Prioritas utamanya adalah antisipasi dampak kekeringan seperti kekurangan air bersih, kekeringan lahan pertanian, kebakaran hutan dan lahan serta penyakit menular, Sampai saat ini belum ada laporan terjadi kekeringan,” ungkapnya.

Nana menambahkan dalam Program Tahun 2024 ini meliputi Kesiap siagaan, kedaruratan serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Semua program pada poin 3 merupakan prioritas.

“Tapi kita prioritaskan Program kesiapsiagaan, yang merupakan upaya mitigasi dalam rangka mengurangi resiko terjadinya korban jiwa jika terjadi bencana,” katanya.

Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi akibat kekeringan dan banjir yang struktural (bersifat fisik), kata Nana, dilaksanakan oleh instansi teknis terkait yaitu Dinas Pertanian, Dinas PRKP, Dinas PUPR, dan instansi terkait lainnya.

“Sementara untuk yang non struktural dilaksanakan oleh BPBD Banten melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat yang terdampak dalam upaya penanggulangan bencana,” ujarnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *