Proyek Jaringan Irigasi D.I Cimajeg di Saketi Diduga Dikerjakan Asal Jadi

PANDEGLANG | DINAMIKA BANTEN — Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi D.I Cimajeg yang terletak di Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang diduga dikerjakan asal jadi. Pasalnya, dalam pelaksanaannya menumpang dibangunan lama.

Berdasarkan pantauan awak media, Senin (6/03/2023) beberapa titik yang tengah dikerjakan terpantau batu dan adukan menumpang di bangunan lama, sehingga dapat dipastikan kualitas bangunan tersebut tidak akan ada kekuatan atau dapat dipastikan cepat ambruk.

Tak hanya itu, dilapangan juga ditemukan banyak dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan terutama terhadap Keselamatan Kerja para pekerja, dimana terlihat mereka tidak menggunakan safety shoes (sepatu), sarung tangan dan helm, dan tidak adanya kantor sementara (direksi kit) padahal anggaran yang ditelan cukup besar yakni 1.1 miliyar lebih yang dikerjakan oleh CV Ulil Alim program pengelolaan SDA DPUPR Pandeglang yang bersumber dari DAK APBN tahun 2023.

Dikonfirmasi Kepala Tukang berasal dari rombongan Mengger, Uri dan rombongan mengaku tidak diberikan sepatu atau safety shoes oleh pihak pelaksana kegiatan yang dilaksanakan oleh CV. Ulil Alim itu. Uri menjelaskan di proyek yang tengah dikerjakan ini terbagi 4 rombongan termasuk dirinya.

” Kami dari rombongan Mengger baru setengah bulan bekerja di proyek ini, kami tidak diberi sepatu, bagi yang punya sepatu ya bawa sendiri, kalau gak punya seperti ini,” ucapnya.

Sementara itu, Sohib sebagai Mandor dari 4 rombongan pekerjaan proyek tersebut mengatakan bahwa pekerjaan tidak semuanya dari nol ada juga yang ditumpangkan di atas pekerjaan lama.

“Ada paling 20 meter yang tidak dibongkar, karena memang begitu dari MC-0, sehingga wajar apabila ditemukan seperti itu, dan penghitungan pekerjaan juga buka dari itu namanya pekerjaan peninggian,” dalihnya.

Ditanya soal pekerjaan didepan pintu air, awalnya dia mengelak bahwa itu ditumpangkan dibangunan lama, namun lama kelamaan Sohib mengakui betul ditumpangkan di atas bangunan lama, kurang lebih ada dua meteran.

” Udahlah, bang (wartawan*red) emang betul sih di bagian pintu itu ditumpangkan di atas bangunan lama, paling ada dua meteran,” dalilnya.

Saat ditanya soal Konsultan Pengawas dan pelaksana kegiatan, Sohib menjawab sedang tidak ada ditempat, akibatnya hingga berita ini dipublikasikan awak media belum mendapatkan keterangan dari konsultan pengawas dan pelaksana dari CV Ulil Alim itu.

Penulis : Dinamika Banten

Editor : Hadi Isron

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *