Program Pemagangan Diyakini Tekan Angka Pengangguran di Banten

SERANG | DINAMIKA BANTEN — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten menggelar sosialisasi pemagangan berbasis pengguna angkatan ke-8 yang dilaksanakan di Aula Disnakertrans Kota Tangerang Selatan, Rabu (13/7/2022).

Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kasi Pelatihan dan Pemagangan Disnakertrans Provinsi Banten Fifin Rosian Alfiah, Kepala Disnakertrans Kota Tangerang Selatan , serta sejumlah perwakilan perusahaan yang berada di Tangerang Selatan.

Ditempat terpisah, Kepala Disnakertrans Provinsi Banten, Septo Kalnadi didampingi Fifin Rosian Alfiah mengatakan bahwa Pemagangan kerja diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Banten. Pasalnya, pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir, mengakibatkan angka pengangguran di Banten meningkat.

Selain itu, ada juga pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19, sebagai akibatnya kompetisi dan persaingan angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat.

Sementara dipihak lain, perusahaan memerlukan tenaga kerja yang kompeten atau skill individu sesuai bidang yang dibutuhkan. Sehingga kebijakan strategis dalam rangka menyiapkan tenaga kerja siap pakai dengan program pemagangan berbasis pengguna.

“Melalui pemagangan mandiri mereka akan seleksi sendiri memakai tenaga kerja dengan pemagangan agar perusahaan bisa melakukan pemagangan mandiri untuk mengurangi pengangguran di Banten” kata Septo Kalnadi.

“Metode pemagangan peserta berlatih ditempat kerja on job training, perusahaan diverifikasi untuk melakukan rekrutment, cukup efektif metode pelatihan di dunia usah, pasar kerja terjadi job kerja sesuai yang dibutuhkan perusahaan,” ucapnya lagi.

Septo juga menyampaikan pesan Pj. Gubernur Banten, Al Muktabar bahwa program pelatihan dan pemagangan terkait ketenagakerjaan disusun berdasarkan informasi pasar kerja.

“Beliau meminta agar forum komunikasi jejaring pemagangan dan perusahaan dapat bekerja sama dan membantu peserta program dalam mengikuti dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh, sebagai bekal meningkatkan kompetensi dan mampu bersaing secara kompetitif di pasar kerja.

“Diharapan agar pemagangan ini tidak hanya sampai sebatas sosialisasi, melainkan apa yang dapat diupayakan bersama, sehingga dapat memberikan nilai tambah positif, baik bagi pemerintah daerah maupun pusat,” katanya.

(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *