Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti Melepas Peserta KKN Tematik Universitas Mathla’ul Anwar Tahun 2023
BANTEN | DINAMIKA BANTEN – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Virgojanti melepas secara resmi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahun 2023 Universitas Mathla’ul Anwar Pandeglang dengan tema “Digitalisasi Potensi Desa”, di Menes, Kabupaten Pandeglang. Rabu, (26/07/2023). Pelepasan mahasiswa KKN Tematik ini merupakan sebuah studi lanjutan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang diikuti oleh 551 mahasiswa.
Dalam arahannya, Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti menyampaikan peran mahasiswa sangatlah penting dalam membangun paradigma baru untuk mendorong tata kelola desa. Karena itu, KKN Tematik ini tidak dinilai sebagai kegiatan rutin tahunan tetapi juga mampu membangkitkan peradaban untuk menyongsong perubahan yang baru dan baik di kehidupan mendatang.
“Banyak persoalan di Banten yang menjadi tanggung jawab bersama. Sebagai pusat peradaban kita memikirkan langkah bagaimana mengisi percepatan pembangunan dan melalui kegiatan inilah salah satunya,” ungkap Virgojanti.
Tidak hanya itu, Virgojanti juga menyampaikan KKN yang mengusung tema “Digitalisasi Potensi Desa” ini dapat menerapkan konsep pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan potensi Desa. Dengan begitu, sebagai agent of change mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan skill yang sesuai dengan kondisi saat ini.
“Zaman sekarang di jamannya digital, mahasiswa tidak hanya asal gerak saja tapi juga memikirkan bagaimana masyarakat mampu menggunakan digital ini sebagai salah satu alat untuk mengembangkan potensi masyarakat lewat flyer lah atau video-video pendek ,” jelasnya.
Selain itu dalam arahnya, Virgojanti juga menyampaikan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan beberapa langkah nyata. Langkah-langkah tersebut diantaranya yang pertama, mampu memberikan kontribusi dalam pelayanan dasar kepada masyarakat.
“Hal ini bisa dilakukan salah satunya melalui pelayanan dasar, kita juga bisa melakukan giat reformasi birokrasi. Seperti halnya pada kesehatan kita memperhatikan sanitasi lingkungannya ataupun dengan yang lainnya,” jelasnya.
Kedua, Virgojanti menyampaikan sebagai kaum intelektual mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan interaksi dengan masyarakat. Sehingga sebagai generasi penerus para mahasiswa mampu memahami permasalahan di masyarakat.
“Hal lain yang bisa kita lakukan yakni menciptakan interaksi antara aparat pemerintah sehingga mahasiswa bisa mendekatkan diri secara sosial kulturalnya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Virgojanti juga menyampaikan dalam pelaksanaan KKN mahasiswa juga mampu mendukung potensi lokal yang berkembang di masyarakat. Dengan begitu, sikap sosial dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat dapat ditanamkan pada diri mahasiswa.
“Dan mungkin perlu juga kita tanamkan kesadaran akan potensi lokal yang mungkin bisa kita optimalkan atau kita ciptakan dengan dukungan pelestarian lingkungan fisik ataupun sosial yang bisa kita sinergikan ke seluruh masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Virgojanti juga berpesan kepada para mahasiswa untuk selalu menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan masyarakat dan aparatur daerah setempat. Sehingga kegiatan yang bertujuan mengabdikan diri kepada masyarakat dapat memberikan dampak yang positif.
“Saya berpesan kepada adik-adik untuk tetap menjaga nama baik Universitas. Dengan mengkomunikasikan berbagai hal apapun masalah yang kita kerjakan, komunikasikan sama-sama demi mencapai tujuan KKN ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Mathla’ul Anwar Pandeglang Syibli Sarjaya turut menguatkan pesan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten dalam tekanan pentingnya manfaat yang dihasilkan dalam program KKN yang dilaksanakan. Menurutnya, para peserta KKN mampu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan mengkolaborasikan kearifan lokal dengan potensi digital.
“Dengan begitu KKN yang kita lakukan sebagai rangkaian studi mahasiswa ini benar-benar memberikan manfaat bagi semuanya,” tambah Syibli.
Syibli menyampaikan, KKN yang dilakukan selama empat bulan ini diharapkan tidak hanya memberikan outcome dan output kepada mahasiswa. Selain itu, KKN juga harus memiliki Outcome dan Output yang jelas kepada masyarakat seperti pemberdayaan fasilitas-fasilitas Desa ataupun pelayanan publik.
“Tentu kita juga memiliki program KKN yang kita rencanakan dan tentu kita laksanakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan masyarakat Desa pada bidang pendidikan, sosialnya kita gotong royong dan banyak hal lainnya,” tulisnya. (Red)