Penerima UEP dan KUBe Fokus Dididik Skill

DINAMIKABANTEN.CO.ID I SERANG-Dinas Sosial Provinsi Banten memfokuskan pendidikan dan latihan keterampilan kepada penerima program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBe) pada tahun anggaran 2018.

Agung Suwita Utama, Plh. pada Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan Dinsos Banten menyatakan selama ini penerima Bantuan Sosial (Bansos) diberikan dalam bentuk barang dan hanya diberikan pemahaman penggunaannya saja tanpa dibarengi dengan pemberian materi keterampilan (skill) yang lebih mendalam. Sehingga, kata Agung, efektifitas bantuan kurang begitu optimal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Rumah Tangga Miskin (RTM) selaku penerima bantuan.

“Kami ingin bantunan sosial yang diberikan benar-benar memberikan manfaat terhadap keberlangsungan ekonomi dan usaha masing-masing penerima Bansos. Sehingga pengaruhnya mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kurang mampu di Banten,” ujarnya di Serang, Senin (24/9/2018).

Oleh sebab itu, Agung memastikan untuk tahun anggaran 2018 ini pihaknya memfokuskan pemberian materi keterampilan sesuai dengan bidang usaha masing penerima Bansos.

“Selanjutnya jika sudah memungkinkan pada tahun 2019 Bantuan Sosial dalam bentuk uang sudah bisa kita realisasikan. Jadi kedepan bansosnya tidak dalam bentuk barang lagi melainkan langsung berbentuk uang dengan pola transfer ke masing-masing penerima,” urai Agung.

Dikatakan bahwa bansos untuk program UEP dan KUBe juga nominalnya akan ditingkatkan. “Rencananya nominal bansos juga akan kita tingkatkan. Untuk UEP sebesar Rp 5 juta per orang mungkin masih wajar, tapi untuk KUBe dengan jumlah 10 orang dalam satu kelompok diberi 20 juta seperti kurang begitu ideal jadi harus ada penambahan,” tandasnya.

Agung menunturkan hingga saat ini Pemprov Banten masih menggunakan data PBDT (Pendataan Basis Data Terpadu) sebagai sumber data penerima Bansos.

“Data itu sebagai sumber kami dalam menentukan sasaran program bansos. Baik itu PKH, JAMSOSRATU, Bansos Rasta pun Bansos UEP dan KUBe,” tegasnya.

Kalau penerima bansos diluar data tersebut, imbunya, justru kami salah. Karena data tersebut sudah menjadi acuan sebagai program dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Banten. (ade gunawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *