Pemprov Fasilitasi Pemodalan 100 Koperasi

SERANG – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Koperasi dan UMKM akan memfasilitasi permodalan terhadap 100 badan usaha koperasi yang terdapat di wilayah Provinsi Banten.

“Selama ini badan usaha Koperasi kerepotan mencari akses untuk bisa mendapatkan permodalan dari Lembaga Keuangan. Mereka tahu, tapi bingung untuk memulainya dari mana. Sebab lembaga keuangan itu juga terdiri dari bank dan non bank,” kata Kasi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Koperasi, Arief Rahman disela-sela acara ‘Penyusunan Proposal dan Working Assesment Pembinayaan Koperasi Kepada Modal Ventura’  kepada dinamikabanten.co.id  di Serang, Rabu (25/4/2018).

Saat ini, kata Arief, yang akan memfasilitasi permodalan mereka adalah dari lembaga keuangan non bank yaitu PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), Agar dalam proses pengajuannya berjalan lancar, makan Perusahaan BUMN milik Kementrian Koperasi memberikan penjelasan terkait cara-cara dan konsep pembuatan proposal yang ideal. Agar Koperasi yang bersangkutan bisa diterima dan mendapat permodalan sesuai yang diharapkan, Pada tataran teknis, pinjaman modal yang diberikan PT. PNM berbeda dengan bank-bank pada umumnya. Sebab Lembaga Keuangan tersebut akan terus mendampingi Koperasi selama masa pinjaman tuntas hingga koperasinya sukses dan berhasil.

“Untuk sementara sebagaimana yang ditargetkan Pak Gubernur Banten kita akan fasilitasi 100 koperasi dulu. Mudah-mudahan ini berjalan lancar, Kemudahan pinjaman permodalan koperasi juga selaras dengan visi dan misinya Gubenur Banten pada point ke lima yaitu meningkatkan pendapatan daerah,”ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi yang juga pembicara dalam acara tersebut, Ahmad Jajuli menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Banten dengan dimudahkannya akses permodalan yang selama ini sulit ditembus oleh pemilik lembaga usaha koperasi.

“Ini merupakan langkah positif yang perlu kita dorong. Koperasi-koperasi yang kondisinya lesu dengan dibukanya pintu permodalan yang mudah dan murah akan menciptakan semangat baru untuk kembali memajukan koperasi bersama para anggotanya,” ucapnya  Jajuli kepada dinamikabanten.co.id.

Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan visi pembangunan Gubernur Banten yakni meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Pola pinjaman yang diberikan PT. PNM merupakan konsep yang baik dalam memberikan kenyamanan usaha koperasi. Mereka mengedepankan pendampingan dan tidak memposisikan sebaga bank kapitalis. Namun mereka hadir untuk memberikan kemudahan akses usaha agar koperasi di Banten ini kembali hadir memberikan manfaat kepada masyarakat sekitarnya,” tururnya.

Selama ini, sambung Jajuli, mereka takut dan khwatir dalam pola pinjaman yang diterapkan rentenir. Usaha belum jalan, tagihan bulanan bahkan harian sudah ada.

Oleh sebab itu, Jajuli meminta kepada masyarakat pemilik koperasi beserta anggotanya harus memanfaatkan momentum ini sebagai awal kebangkitan untuk kembali memajukan usahanya masing-masing. Ayo bergerak, mengikuti perkembangan jaman dan perkembangan teknologi dan informasi.

“Apalagi sekarang semua bidang usaha nyaris berbasis eletronik, nah masyarakat harus juga mampu menyesuaikan kondisi itu. Sebab mau tidak mau tantangan dan persaingan usaha saat ini memang semakin sulit dan kompleks,” imbunhnya. (Ade Gunawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *