Pekerjaan P3-GAI di Kecamatan Angsana Molor

PANDEGLANG | DINAMIKA BANTEN — Sebanyak 11 Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Kecamatan Angsana dipercaya untuk mengerjakan Program Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-GAI) sebesar 195 juta untuk masing-masing Kelompok PA3 yang bersumber dari Dana APBN tahun 2022 melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) Provinsi Banten.

Dimulainya P3-GAI pada tanggal 21 April 2022 artinya sudah menelan lebih dari 75 hari kalender pekerjaan P3-GAI di Kecamatan Angsana, namun tidak satupun yang selesai. Alasanya disebabkan faktor cuaca dan tidak adanya para pekerja dikarenakan musim panen. Padahal diduga dana senilai 195 juta rupiah semuanya sudah dicairkan oleh masing-masing kelompok.

Bahkan parahnya lagi, pekerjaan molor tersebut bukan hanya disebakan karena faktor cuaca atau tidak adanya para pekerja melainkan adanya storan uang kepada koordinator yang terkesan memberatkan semua kelompok P3A di Kecamatan Angsana, Pandeglang, Banten.

Terendus adanya storan pasca adanya pengakuan dari salah satu bendahara Kelompok P3A di Kecamatan Angsana, dirinya tak mampu memungkiri bahwa telah memberikan sejumlah uang kepada Koordinator senilai 40 juta rupiah. Meski awalnya enggan mengungkap hal tersebut.

“ Saya dan Ketua dan beberapa kelompok lain turut hadir memberikan uang tersebut kepada koordinator AR sebesar 40juta rupiah, mungkin itu komitmen awal, dan kelompok lain juga sama stor, yang jelas saya gak tahu uang tersebut untuk apa,” ucapnya saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Eme Ermawan salah satu Ketua Kelompok P3A Ciapus Jayatani desa Padamulya membenarkan bahwa tidak ada satupun P3-GAI di Kecamatan Angsana yang selesai hingga sekarang. Meskipun semua anggaran yang ada senilai 195 juta rupiah sudah terserap oleh semua kelompok P3A.

“ Memang betul tidak ada satupun pekerjaan P3-GAI yang selesai meskipun uangnya sudah dicairkan semua, apalagi pekerjaan P3-GAI pak Jasad belum sama sekali belum dibangunkan lantaran tidak ada para pekerjanya,” ucap Eme Sabtu (16/7)

Eme menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakannya ditaksir dapat diselesai dalam waktu satu minggu lagi, “ kalau yang punya saya ditaksir seminggu lagi karena materialnya sudah ada full,” kilahnya.

Saat ditanya soal adanya storan, Eme melalui teleponnya terkesan gusar dan bertanya siapa orang yang telah memberikan informasi tersebut.

“Info storan sumber itu dari siapa, dan itu harus diobrolkan dulu dengan beberapa kelompok lain untuk mencari kebenerannya,” sanggahnya.

Sementara itu, Koordinator AR hingga berita ini dikirim ke redaksi belum memberikan hak jawabnya kepada media.

(Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *