‘Molor’ Dari Kontrak dan Ganggu Aktivitas, Proyek Drainase Dinas PRKP Banten di Perum BIP Dikeluhkan Warga
Dinamikabanten.co.id | Serang — Warga Banten Indah Permai, Kecamatan Serang, Kota Serang. mengeluhkan pembangunan drainase di sekitar rumah mereka. Sebab, pembangunan drainase tersebut hingga kini belum rampung.
Diketahui, Pembangunan peningkatan kualitas PSU pemukiman (Lingkungan) dikerjakan menggunakan anggaran APBD tahun 2024, dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Provinsi Banten, dengan anggaran Asenilai Rp. 187.130.000. Yang dikerjakan oleh CV. Putra Wisesa Utama selama 90 hari kerja.
Menurut Bintang, Selaku sekretaris RT 03, mengatakan pembangunan drainase tersebut terkesan lambat. Pengerjaan drainase tersebut lebih kurang sudah memasuki tiga bulan.
“Kurang lebih masuk tiga bulan ini. Tanggal 7 Oktober 2024 harusnya pekerjaan sudah rampung, namun seminggu ini memang tidak ada aktivitas pekerjaan. Jadi dibiarkan begitu aja. Baru sekarang mulai dikerjakan kembali. ” kata Bintang Selasa (08/10/24)
Selain Bintang warga lainnya pun mengeluhkan soal lambatnya pengerjaan proyek tersebut. Karna dinilai sangat mengganggu dan menghambat aktivitas untuk warga sekitar.
Terganggunya usaha para warga karena pembangunan drainase yang tak kunjung rampung, bahkan beberapa rumah warga hanya diberikan jembatan setapak menggunakan kayu untuk akses keluar masuk.
Pengusaha Tak Cukup Modal
Ditempat terpisah, Akhmad Rizky, Aktivis LSM GMBI mengatakan bahwa seharusnya pihak kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Karna hal ini akan sangat berdampak merugikan bagi warga sekitar.
Rizky menduga bahwa CV. Putra Wisesa Utama tidak memiliki cukup modal dalam melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi Dinas terkait agar jangan sembarangan memilih rekanan.
Rizky sangat menyangkan dengan pekerjaan yang terkesan asal asalan tanpa memperhatikan nanti dampak kedepannya seperti apa, Dirinya meminta agar Dinas terkait segara turun untuk melihat secara langsung pekerjaan yang memang saat ini dikeluhkan warga sekitarnya. (Raka)