Mahasiswa Program Studi Sistem Komputer Unpam Serang berhasil menyelesaikan Proyek Lengan Robotik Yang Dikontrol Melalui Bluetooth HC05

SERANG | DINAMIKA BANTEN — Kamis, 24 Oktober 2024, Di tengah hiruk pikuk aktivitas kampus, dibentuklah beberapa kelompok mahasiswa Program Studi Sistem Komputer Universitas Pamulang Kampus Serang Semester 4 saat ini untuk menyelesaikan sebuah praktikum yang menantang sekaligus mengasyikkan merakit ulang sebuah lengan robotik yang dikendalikan melalui modul Bluetooth HC-05. Di bawah bimbingan dosen pengampu, Amin Widodo, S.T., M.Kom., praktikum ini bukan sekadar tugas kuliah, melainkan sebuah proses pembelajaran yang mendalam tentang prinsip-prinsip yang terdapat dalam sistem kontrol dan integrasi pada komponen robotika.

Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untukmenghadapi tantangan nyata yang ada dalam dunia industri mendatang.  Mereka tidak hanya mempelajari teori pada sistem kontrol, akan tetapi juga harus bisamengaplikasikannya secara praktis.  Dalam proses perakitan ulang lengan robotik ini menuntut kolaborasidalam tim, pemecahan masalah, serta ketelitian yang tinggi karena setiap komponen, mulai dari Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama, servo motor sebagai penggerak, modul Bluetooth HC-05 sebagai penghubung, hingga software untuk mengontrolnyaharus terhubung dengan sempurna agar project ini dapat berjalan.

Di bawah arahan Abil Fidaa Ismail selaku ketua kelompok pada project ini, berhasil merakit kembali prototipe lengan robotik sederhana ini. Kekompakan yang terjadi terlihat di antara anggota tim ini selama proses saling bertukar gagasan dalam berdiskusi untuk memecahkan setiap masalah secara mendalam, serta bahu-membahu dalam mengatasi setiap tantangan yang muncul selama proses perakitan lengan robotik ini. Melalui kerja sama tim yang erat dan juga saling melengkapi dalam mengasah potensi masing-masing untuk mencapai tujuan Bersama

Proses perakitan tentunya tidak mungkin berjalan tanpa adanya  hambatan, salah satu tantangan yang dihadapi oleh kelompok ini ialah pada modul bluetooth hc-05. Modul tersebut tiba tiba saja mengalami error pada saat ingin dikoneksikan. Berbagai cara telah diupayakan, salah satunya dengan mereset modul tersebut. Namun sayangnya tetap tidak dapat terkoneksi karena ini murni cacat produk dari penjual,  situasi ini memaksa kelompok ini untuk mengganti komponen modul bluetooth dengan yang baru serta melakukan kalibrasi ulang.  Hal ini mengajarkan mereka pentingnya pengujian dan troubleshooting sistem secara menyeluruh serta secara berkala.

Selain masalah pada modul Bluetooth, kelompok tersebut juga menghadapi kendala pada mekanisme pergerakan lengan robotik.  Ternyata, kesalahan pemasangan baut menyebabkan pergerakan lengan menjadi macet.  Mereka harus membongkar kembali bagian yang bermasalah, mengidentifikasi penyebab kemacetan, dan melakukan perbaikan dengan cermat.  Kesalahan kecil seperti ini, yang mungkin tampak sepele, dapat berdampak signifikan pada kinerja sistem secara keseluruhan.  Oleh karena itu, ketelitian dan kehati-hatian menjadi sangat penting dalam proses perakitan dan pengujian.

Namun, kendala-kendala teknis yang mereka hadapi justru menjadi bagian berharga dari proses pembelajaran.  Mahasiswa belajar untuk tidak menyerah pada kesulitan, tetapi justru menggunakannya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan problem-solving mereka.  Mereka belajar untuk menganalisis masalah, mencari solusi alternatif, dan menguji coba berbagai pendekatan hingga menemukan solusi yang tepat.  Proses trial-and-error ini merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar yang efektif.

Alfy Reza Fahlevy, salah satu anggota kelompok Abil Fidaa Ismail, mengungkapkan  cita-cita jangka panjang mereka untuk proyek ini.  “Kami ingin mengembangkan proyek lengan robotik ini lebih lanjut, khususnya untuk aplikasi di industri pergudangan (warehouse),” ujarnya.  “Bayangkan, lengan robotik yang dapat dioperasikan secara otomatis, tanpa memerlukan kendali manual melalui Bluetooth atau manusia, untuk mengangkat dan memindahkan barang-barang.  Dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI), lengan robotik ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di gudang, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan meningkatkan keamanan kerja.”

Amin Widodo, S.T., M.Kom., dosen pengampu mata kuliah ini menekankan pentingnya praktikum ini sebagai jembatan antara teori dan praktik.  Beliau tidak hanya ingin mahasiswa menguasai pengetahuan teoritis tentang sistem kontrol dan robotika, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam situasi nyata.  “Praktikum ini dirancang untuk melatih mahasiswa dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin mereka temui di dunia industri,” ujarnya.  “Kemampuan memecahkan masalah, berkolaborasi dalam tim, dan bekerja secara teliti merupakan keterampilan yang sangat berharga dan dibutuhkan dalam dunia kerja.” Lebih jauh lagi, dosen pembimbing  menekankan pentingnya pengujian berkelanjutan untuk mengasah kemampuan dalam mengatasi tantangan di dunia industri.

Praktikum ini juga mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam mengembangkan teknologi robotika yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri masa depan. Lengan robotik sederhana yang mereka rakit bukanlah sekadar proyek kuliah, tetapi menjadi langkah awal bagi mereka untuk berkontribusi dalam perkembangan teknologi robotika di Indonesia.  Keberhasilan mereka dalam mengatasi berbagai kendala teknis selama praktikum menjadi bukti nyata kemampuan dan dedikasi mereka dalam menguasai bidang robotika.  Semoga proyek ini menjadi cikal bakal berinovasilebih lanjut di masa mendatang, membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi dan industri di Indonesia. (Alfy-Tia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *