LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis adalah salah satu penyakit zoonosa yang hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit tersebut terutama disebarkan oleh tikus yang melepaskan bakteri melalui urine ke lingkungan. Indonesia adalah daerah endemis untuk Leptopsirosis dan sampai saat ini Leptospirosis masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat di Indonesia karena berkaitan dengan keberadaan faktor risiko yaitu tingginya populasi tikus (rodent) sebagai reservoar Leptospirosis, buruknya sanitasi lingkungan serta semakin meluasnya daerah banjir di Indonesia.

Situasi Nasional Leptospirosis di Indonesia tahun 2023 dilaporkan sebanyak 2554 kasus dan 205 meninggal dengan CFR 8 %. Sejak tahun 2017 sampai sekarang sudah mulai dibangun sistem surveilans sentinel di berbagai daerah di Indonesia seperti di Banten (Kab. Serang dan Kab. Tangerang), Sumatera Selatan (Kota Palembang dan Kab. Banyuasin), DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan surveilans sentinel leptospirosis yang dilakukan oleh BBTKL PP di wilayahnya. Untuk pengendalian faktor risiko terutama tikus telah dilakukan surveilans kepadatan tikus dan deteksi leptospirosis pada tikus di berbagai daerah di Indonesia seperti Banten, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Sulsel dan Sumut dan wilayah lainnya. Jumlah kasus Leptospirosis tahun 2024 di Provinsi Banten sebanyak 44 kasus. Diantaranya 35 kasus di Kabupaten Tangerang, 6 kasus di Kabupaten Serang, Kota Tangerang 2 kasus dan Kota Tangerang Selatan.

Cara Penularan Leptospirosis:

Manusia dapat terinfeksi Leptospirosis karena kontak dengan urine tikus/ hewan lain yang mengandung bakteri leptospira , masuk melalui kulit yang lecet /luka atau selaput lendir/mukosa.

Kelompok rentan yaitu kelompok yang beraktivitas di tempat basah seperti kubangan atau sawah tanpa mengenakan alas kaki. Kelompok lain yang memiliki risiko tinggi terinfeksi leptospirosis adalah korban bencana alam banjir.

1. Petani/ pekerja perkebunan

2. Peternak

3. Korban Banjir

4. Pekerja pembersih selokan

5. Pekerja pemotong hewan

Gejala penyaki Leptospirosis

Upaya Pencegahan nya yaitu :

1. Mencuci tangan dan kaki setelah beraktifitas

2. Memakai sarung tangan dan alas kaki

3. Menutup tempat penyimpanan air

4. Membasmi tikus dengan racun tikus

5. Vaksinasi hewan

6. Menjaga kebersihan (Adv)

(Iklan Layanan Masyarakat ini disampaikan oleh Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *