Kualitas Pekerjaan DD Tahap Satu Sukamulya Dituding Jamp-Banten Dikerjakan Amburadul, Ternyata Belum Rampung

PANDEGLANG | DINAMIKA BANTEN — Proyek pembangunan jalan di Desa Sukamulya selain tidak transparan, diduga hasil dari pekerjaan terkesan asal jadi atau amburadul. Lantaran menggunakan batu yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau batu makadam.

Hal itu berdasarkan pantauan awak media dan aktivis Jamp- Banten, Rabu 17 Mei 20203 pekerjaan tersebut di dua titik yang terletak di Kampung Gunung Puntang dan Kampung Cangkudu Desa Sukamulya Kecamatan Cikeusik, Pandeglang Banten.

Menurut Sujana Akbar, selaku Aktivis Jamp- Banten, menyesalkan pekerjaan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahap 1 Desa Sukamulya berupa pengerasan terkesan asal jadi yang dilaksanakan oleh TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) Desa Sukamulya.

“Saya menyesalkan pekerjaan di Desa Sukamulya, bahkan info yang masuk ke saya pekerjaan tersebut diduga dipihak ke-tigakan kepada rekanan, padahal hal itu tidak boleh,” ucap Sujana, Kamis (18/5/2023).

Tak hanya itu, Sujana juga melihat adanya kelemahan dalam tubuh tim Verifikasi Kecamatan Cikeusik, sebab kata Sujana, banyaknya pekerjaan yang di Kecamatan Cikeusik tidak mendapatkan kualitas bagus.

” Kualitas pekerjaan tidak bagus, bahkan ada juga pekerjaan yang tidak dilaksanakan di Kecamatan Cikeusik, ini jelas kelalaian dari pihak tim verifikasi Kecamatan Cikeusik, oleh sebab itu, saya meminta agar inspektorat dan kepolisian untuk segera turun ke beberapa desa di Kecamatan Cikeusik,” imbuhnya.

Sementara itu, ketika awak media menghubungi Carwan, Ketua TPK Desa Sukamulya, mengaku bahwa pekerjaan tersebut belum mendapatkan kualitas maksimal lantaran pekerjaannya belum rampung.

” Betul, pekerjaan tersebut belum mendapatkan kualitas bagus, karena belum selesai, seperti pengerasan di Kampung Gunung Puntang, baru 60 persen dari 350 meter x 2,5 meter dan Beton di Kampung Cangkudu baru 100 meter dari 150 meter,” ucapnya.

Selanjutnya, kata Carwan, dirinya mengaku pula bahwa tidak pernah mengetahui secara rinci terkait pembelian material, sebab dana tersebut kata dia, Kades Sukamulya yang belanjanya.

” Saya tidak pernah belanja, dana tersebut kades yang mengelola atau belanja, saya selaku ketua TPK hanya mengawasi aja, kalau tidak salah anggaran perkerasan -+ 120 juta rupiah dan 150 juta rupiah lebih,” tuturnya.

Terpisah Kades Sukamulya, Tata saat dikonfirmasi masih bungkam, namun kebungkaman tersebut menginformasikan kepada pihak Supplier material, sehingga supplier material menghubungi wartawan yang telah mengonfirmasi kepada Kades.

Akibatnya hingga berita ini dikirim ke redaksi belum ada tanggapan apapun dari Kades Sukamulya Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *