Ketua Kwarda Banten Lantik Pengurus SWBB
DBC I Serang – Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) Provinsi Banten, H. M. Masduki melantik pengurus baru Saka Widya Budaya Bakti (SWBB) di Aula Kwarda Banten, Kota Serang, Selasa (12/12/2018). Masduki bersyukur struktur kepengurusan Saka di Banten dari waktu ke waktu terus bertambah.
Masduki mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada beberapa Satuan Karya (Saka) Gerakan Pramuka di tingkat provinsi Banten telah terbentuk.
Diakui, pembinaan dan pengembangan Saka, baik di tingkat Kwartir Daerah, Kwartir Cabang maupun Kwartir Ranting bahkan di tingkat satuannya belum berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pembinaan yang berlaku di dalam Gerakan Pramuka.
Dikatakan, ada beberapa permasalahan pembinaan Saka di Banten, antara lain belum semua Saka membentuk pimpinan Saka di tingkat daerah, cabang, ranting dan satuan binanya. Bahkan ada Saka yang satuan binanya sudah terbentuk dan kegiatannya berjalan, tapi tidak didukung dengan organisasi yang baik, sehingga kegiatannya menjadi tidak maksimal.
Di setiap Saka tidak memiliki Pamong Saka yang memahami tugas pokok dan fungsi serta prinsip-prinsip pembinaan Saka sehingga kerap terjadi Saka dijadikan Gugus Depan, baik dari sisi keanggotaan maupun kegiatannya. Semestinya, kata dia, setiap Pramuka yang mengikuti kegiatan di Saka harus tetap mengikuti kegiatan rutin di Gugus Depannya. Karena anggota Saka harus diambil dari Gugus Depan yang berada di wilayahnya.
Kemudian, masih ditemui beberapa Saka yang sasaran binanya Pramuka Penggalang, padahal sesuai ketentuan, anggota Saka adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. “Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman para pembina di Gugus Depan tentang tugas pokok dan fungsi Saka serta kedudukan Saka di dalam Gerakan Pramuka, khususnya hubungan Saka dengan Gugus Depan,” ungkapnya.
Menyikapi permasalahan tersebut, Masduki berharap kepada pengurus pimpinan daerah Saka Widya Budaya Bakti agar tidak memaknai pelantikan ini sekadar sebagai acara seremonial belaka, tetapi lebih kepada penyadaran diri untuk menjalani berbagai program dan kegiatan yang konkrit dilaksanakan.
Engkos Kosasih Samanhudi Ketua Majlim Pembimbing SWBB yang disampaikan Ujang Rafiudin mengatakan bahwa Pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka) Widya Budaya Bakti ini sebagai wadah pembinaan kaum muda dalam memberikan keterampilan khusus di bidang pendidikan dan kebudayaan khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum sebagai salah satu bagian terpenting dalam pembangunan nasional dengan memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan minat dan bakat generasi muda terhadap peran pendidikan masyarakat dan pelestari budaya bangsa.
Dalam arahannya Ujang menegaskan pentingnya penguatan karakter. Pramuka menjadi jawaban ketika berbicara tentang karakter sehingga program ini menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan di berbagai tingkat pendidikan. Efek derasnya globalisasi akan membawa berbagai hal yang datang dari luar ke negara kita. Oleh karena itu, penguatan karakter generasi muda menjadi penting untuk menangkal segala hal yang tidak diinginkan.
Ujang juga mengulas tentang keterampilan yang harus dikuasai apabila kita ingin menjadi pemenang di abad 21. Ada enam literasi dasar yang harus dikuasai yaitu literasi baca tulis, literasi sains, literasi digital, literasi keuangan, literasi budaya, dan literasi kewarganegaraan. Empat kompetensi dasar yang juga harus dikuasai yakni kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkreasi, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan berkolaborasi.
“Semua ini akan tumbuh subur ketika bermuara pada satu pondasi yaitu karakter,” tandasnya.
(Ade Gunawan)