Kerap Di Bully Temannya, Bocah SD di Kota Serang Enggan Sekolah
SERANG | DINAMIKA BANTEN – Meski telah berulang kali melapor kepada para guru, seorang siswa SDN Ciceri Indah kerap mendapat bullying dari seorang teman. Hal tersebut seolah menjadi kebiasaan di sekolah, bahkan tidak ada teguran apapun bagi pelaku buliying.
Salah seorang Walimurid di SDN Ciceri Indah, Dinar Nugraha mengatakan, sejak awal masuk sekolah, anaknya kerap mendapat bullyan dari teman-temannya seperti mengambik makanan secara paksa, hingga pemukulan secara fisik. Bahkan, sang istri telah beberapa kali melaporkan kepada pihak sekolah, agar pelaku mendapat perhatian lebih.
“Sudah dari kelas satu, tapi langsung ditanggapi cepat oleh Walimuridnya saat itu. Awalnya saya fikir hanya kenakalan anak-anak saja. Tetapi jika terjadi hampir setiap hari bahkan selama dua tahun, sudah tidak bisa dibiarkan, karena ini masuk kategori bullying,” ujarnya, Rabu (24/08/2022).
Selain itu, Dinar juga mengaku sangat menyayangkan pihak sekolah yang terkesan tidak perduli terhadap permasalahan tersebut. Bahkan orang tua pelaku hingga saat ini belum juga dipanggil untuk mendapat peringatan.
“Jangankan dapat permintaan maaf daru keluarga pelaku, bahkan saya minta pihak sekolah untuk dipertemukan dengan orang tua pelaku saja tidak dikabulkan,” ungkapnya.
Kali ini, lanjut Dinar. Ketika mengetahui anaknya dituduh mencuri mainan pelaku dan tangannya dihempaskan hingga mengenai siku meja. Sehingga, ia terpaksa mengambil langkah tegas dengan melaporkan persoalan tersebut kepada pihak berwenang. Apalagi melihat mental sang anak yang sudah jatuh, sehingga tidak mau untuk sekolah.
“Sekarang anak saya tidak mau sekolah. Ini bukan persoalan sepele, karena menyangkut mental anak-anak,” katanya.
“Saya sudah tanya temannya yang jadi saksi, membenarkan anak saya beli mainan bersama. Tapi ketika dikelas, pelaku menuduh jika mainan tersebut miliknya, dan meminta agar diserahkan. Otomatis anak saya menolak memberikan mainan yang baru dibelinya. Ini berdasarkan keterangan saksi,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang pengamat dunia pendidikan di Kota Serang, Asep mengaku sangat menyesalkan tindakan pihak sekolah yang terkesan lepas tanggung jawab, dengan tidak mempertemukan kedua orang tua dan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku bully.
“Bullying bukan masalah sepele. Seharusnya dapat perhatian serius dari semua pihak. Apalagi terjadinya saat jam sekolah, maka harus ada tindakan tegas bagi pelaku,” tegasnya. (adg/red)