Kepsek SMAN 1 Kota Serang Pastikan Penggalangan Donasi Inisiatif Orangtua Siswa

SERANG | DINAMIKA BANTEN — Kepala SMAN 1 Kota Serang, Aan Hernawan memastikan penggalangan donasi yang saat ini tengah berjalan merupakan bentuk inisiasi dan kepedulian orang tua siswa. Ia menjamin terkait hal tersebut tidak ada intervensi apapun dari sekolah. 

Secara historis ia menuturkan bahwa munculnya penggalangan donasi yang digerakkan lewat organ-organ kecil komite di setiap kelas ini ialah kala dirinya melakukan pertemuan pertama bersama seluruh orang tua siswa. Dimana saat itu, Aan sebagai kepala sekolah yang baru merasa perlu bersilaturahmi langsung dengan para orang tua siswa/siswi SMAN 1 Kota Serang. 

“Dalam pertemuan silaturahmi berjalan lancar seperti pada umumnya, saya mengenalkan diri dihadapan para orang tua siswa dan komite, demikian juga sebaliknya komite mengenalkan jajaran strukturnya. Kita saling bertukar informasi dan sharing ihwal program sekolah dan pengembangan ke depannya,” kata Aan yang juga mantan Kepala SMAN 1 Ciruas ini, Senin, 22 Oktober 2024.

Hingga pada suatu momen dalam pertemuan tersebut Aan menyampaikan permohonan maaf jika pada proses pembelajaran di ruang laboratorium anak-anak terpaksa harus berdiri karena keterbatasan kursi dan meja belajar. “Awalnya meja kursi dalam lab ada namun karena disetiap ruang kelas banyak kekurangan akhirnya digeser ke ruang kelas, ” ungkapnya. 

Mendengar penuturan ini, para orang tua siswa merasa terenyuh dan terpanggil untuk melakukan dukungan terhadap kelancaran proses pembelajaran untuk anak-anaknya. Bahkan demi memastikan kebenaran apa yang disampaikan kepala sekolah, sebagian orang tua didampingi guru pengajar bergegas melakukan peninjauan langsung ke bebrapa ruang kelas dan lab. 

“Akhirnya tercetus lah penggalangan donasi. Artinya gerakan ini pure sebagai bentuk support atau dukungan positif yang dilakukan orang tua siswa dalam menyikapi kondisi konkret di sekolah, ” ujar Aan. 

Teknisnya pun, sambung Aan lagi, mereka sendiri yang atur, baik itu pola penggalangannya seperti apa, lalu kapan pembelian maupun penyerahan barangnya, itu semua orang tua siswa yang atur. Nanti, kata dia, sekolah hanya sebatas menerima barang yang sudah ada dalam bentuk hibah. Hal ini untuk memudahkan pencatatan dalam aset sekolah. 

Aan mengakui bahwa dalam proses penggalangan donasi sempat riuh oleh pro-kontra. “Daripada dituduh yang tidak-tidak sehingga mengganggu konsentrasi dalam bekerja, saya sempat terbesit ingin menghentikan gerakan ini. Namun para orang tua mencegah sekaligus menguatkan saya agar tetap mengijinkan dan melanjutkannya hingga tuntas,”

Dari informasi yang berhasil dihimpun, donasi ditetapkan sebesar 400 ribu rupiah persiswa. Menurut rencana jika donasi telah terkumpul bakal digunakan untuk membeli sarana yang bisa menunjang pembelajaran siswa seperti AC, Infocus, meja dan kursi siswa. (*) 

Editor/Penulis : Ade Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *