Jelang Puasa Ramadhan, Tahu Tempe Hilang Dipasaran
Setelah mempertimbangkan dalam segala aspek yang berhubungan dengan pengrajin, dalam Rakor yang digelar dalam gedung Dinas Indag Provinsi Banten.(27/3). Akhrinya Kopti dengan perwakilan pengrajin Tahu Tempe Se Banten sepakat menghentikan Produksi masal.
“Dalam Rakor kami Kopti Provinsi Banten dan perwakilan dari Pengrajin sepakat akan menghentikan produksi,di mulai pada tanggal 31 maret sampai 1 April 2022” Ujar Redi Kurniadi Sebagai Ketua Kopti Provinsi Banten pada Dinamikabanten co.id.
“Memang berat mengambil keputusan yang tidak populer ini,hanya saja cuma ini yang bisa kita lakukan yaitu menghentikan produksi sementara kemudian menaikan harga jual produk,demi menjaga keberlangsungan UMKN anggota,dalam menghadapi Kenaikan harga kedelai dan minyak goreng yang sudah di luar kewajaran”lirih beliau.
“Mau gimana lagi pak, kita sudah coba berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah,dan Kota (Serang-red)hanya saja belum ada realisasi yang kongkrit dari pemangku kebijakan untuk membantu pengrajin agar bisa bertahan”ungkap Sahid pengrajin yang juga anggota dalam Kopti Provinsi Banten.
Pantauan kami dalam rakor itu memang tidak ada perwakilan dari pemerintah yang menghadiri acara tersebut, dan informasi yang kami terima bahwa Kopti sudah mengundang Kadis UMK dan Koperasi Provinsi Banten,hanya saja baik Kadis maupun perwakilanya tidak hadir.
Kami pun coba menelusuri informasi di Sentra industri Tahu Tempe yang berlokasi di Kampung Domba Kota Serang,dan faktanya sudah ada beberapa pengrajin yang menghentikan produksi karena Bahan baku kedelai yang mahal di kisaran harga Rp 13rb/kg juga komoditinya langka. (Hendris)