Jadi Icon Kelas Dunia, Yanuar Sebut Revitalisasi Banten Lama Tak Ada Masalah

SERANG I DBC — Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten Mohammad Yanuar memastikan visi Gubernur Banten Wahidin Halim menjadikan Banten Lama sebagai icon kebanggan warga Banten kelas dunia akan terwujud.

Menurutnya, revitalisasi kawasan Banten Lama tahap I sudah selesai dilakukan, selanjutnya Pemprov Banten akan melakukan pembangunan tahap II dengan menyediakan sarana-sarana pendukung lainnya seperti rumah tahfidz, kajian kitab dan sarana lainnya.

“Pemprov Banten terus bebenah membangun, khususnya membangun kawasan Banten Lama dari kumuh menjadi bersih, dari semerawut menjadi indah,” katanya kepada dinamikabanten.co.id saat berdiskusi bersama sejumlah LSM dan Ormas mitra Pemprov Banten di KP3B, Kota Serang, Rabu 7 Agustus 2019.

Dia menuturkan memang ada beberapa masukan dari sejumlah elemen masyarakat agar kami melakukan perbaikan terhadap beberapa titik pekerjaan yang mengalami sedikit kerusakan.

Ir. H. Mohamad Yanuar, MP, Kepala Dinas PRKP

“Masukan itu telah ditindaklanjuti dengan meminta pihak ketiga untuk segera menyelesaikan. Dan alhamdulillah semua titik yang dipersoalkan sudah diperbaiki. Jadi clear tidak ada lagi permasalahan,” jelasnya.

Yanuar justru menyangkan terhadap media-media yang terkenan membesar-besarkan pekerjaan Revitalisasi Banten Lama yang tak bermasalah itu. Karena ada beberapa narasi maupun gambar yang dipasang dimedia itu tidak sesuai dengan keadaan dilapangan.

“Pernah kejadian disalah satu media bahwa seolah-olah pekerjaan di Banten Lama itu nyaris sebagian besar rusak berantakan, padahal setelah petugas kami mengecek langsung kesesuaian foto yang dipasang itu ternyata tidak sesuai,” Yanuar bercerita.

Anehnya lagi, imbuh Yanuar, di dalam koran itu saya seolah memberikan statement atau pernyataan padahal selama ini saya belum pernah diwawancara atau dikonfirmasi oleh wartawan yang bersangkutan.

“Makanya, karena isu berita itu tidak benar saya tidak banyak berkomentar. Pun juga para staf saya (Kabid dan Kasi-red) sengaja saya larang banyak berkomentar dulu di media. Saya harap teman-teman yang mengerti bisa memaklumi,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan agar kemegahaan sejarah Kesultanan Banten di masa lalu, mesti ditampilkan dan tata dengan baik di masa sekarang, bahkan harus kembali menjadi icon Provinsi Banten kelas dunia, baik dalam kepentingan pariwisata, ilmu pengetahuan, keagamaan maupun budaya.

WH menuturkan, penataan dan segala perbaikan yang dibutuhkan, sudah dimulai. Insya Allah, hingga akhir 2022 nanti, peradaban dan kemegahan Banten lama bersinar kembali. Bahkan mulai akhir tahun ini, aura itu telah mulai terlihat. Ke depan, kita tidak perlu miris hati, karena selama ini Banten lama terlihat kumuh, tidak teratur dan tidak mencerminkan icon sejarah.

Dikatakan WH, program revitalisasi (di kawasan Banten lama, sebagai kawasan strategis untuk fungsi pengembangan dan pemantapan fungsi sosial dan budaya), berkaitan dengan upaya membangun 1.000 kios di kawasan penunjang wisata dari 700 unit pedagang yang telah ada.

Menurutnya, revitalisasi juga menyangkut penataan kawasan kumuh di sekitarnya, terutama di Kecamatan Kasemen Kota Serang, selama ini dikenal sebagai kawasan peninggalan Kesultanan Banten (Ibukota Kesultanan Banten). Meskipun menjadi pusat peradaban Banten, masyarakat Kasemen, hingga kini masih belum keluar dari stigma kantong kemiskinan dan permukiman yang kian hari memprihantikan, masih terabaikan atau tak tersentuh.

“Inilah saat yang baik untuk segenap pemangku kepentingan dan masyarakat di sekitar kawasan Banten lama untuk meninggalkan kebiasaan lama, agar sama-sama menjaga keindahan dan keberadaban peninggalan masa lalu kesultanan Banten. Membuang pola-pola lama yang hanya meributkan keuntungan dan mencari keuntungan dari kawasan Banten Lama tanpa memperdulikan kepentingan masyarakat yang lebih besar,” tuturnya.

Bagi saya, kata WH, ini menjadi tanggungjawab moral bagi siapapun orang Banten untuk berkontribusi agar kawasan Banten lama bisa berubah. Dikatakan, pemerintah sendiri akan menggelontorkan biaya sekitar Rp 300 miliar untuk menata kawasan Banten Lama, agar nyaman, indah dan beradab untuk kepentingan semua, bukan kelompok atau golongan tertentu.

Dana Rp 300 miliar tersebut, katanya, diperuntukkan bagi pembiaayaan rehabilitasi dan renovasi taman, sungai, infrastruktur jalan, vihara, kantor pos polisi, dan lain sebagainya. Menurutnya, Kawasan Banten Lama tak kurang dari 5 juta orang datang mengunjunginya setiap tahun. Hal ini menjadi potensi besar dalam pariwisata, terutama wisata religi, namun kondisinya mesti diperbaiki saat ini.

“Mengingat kondisi fisik bangunan bersejarah yang semakin tua; perlunya pengembangan konsep pariwisata yang lebih luas dan menarik yang tidak hanya menawarkan pesona Masjid Agung saja, ada objek wisata bersejarah menarik lainnya, bukan hanya masjid agung, karenanya perlu dieksplorasi kembali objek-objek wisata bersejarah lainnya. Misalnya, Istana Surosoan, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara dan lain-lain” beber Mantan Walikota Tangerang ini.

Namun, sambung WH lagi, hal tersebut perlu dipersiapkan berbagai penyediaan fasilitas yang memadai seperti; tempat parkir, wc umum, lampu penerangan, tempat sampah, tata informasi, penunjuk arah dan tempat berdagang, termasuk infrastruktur jalan yang baik. Alhamdulilah, sejak awal program revitalisasi kawasan Banten Lama ini terpatahkanlah stereotip yang selama ini terbangun, bahwa penataan kawasan Banten Lama akan sulit dan “berdarah-darah”.

“Ternyata semua pihak terlibat dan membantu, termasuk masyarakat di kawasan Banten Lama, apakah itu tokoh masyarakatnya, aparatnya, jawara maupun pedagangnya sendiri. Khusus untuk hal ini, saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya,” ucapnya lagi.

“Saya berharap, revitalisasi yang dilakukan untuk anak cucu kedepan, bukan saja memperjelas keindahan dan keberadaban peninggalan kesultanan Banten masa lalu, tetapi juga menjadi pemicu bagi tumbuhnya kembali kejayaan Banten masa lalu tertutama di bidang ilmu agama, yang di masa lalu juga telah mendunia,” harapnya. (ade gunawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *