Dua Rektor PTN Apresiasi Kinerja Sekda Banten Yang Tetap Jaga Solid dan Keharmonisan ASN Banten

SERANG | DINAMIKA BANTEN — Dua orang Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yakni Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyudin, dan , Rektor Untirta Banten Fatah Sulaiman yang memberikan apresiasi atas keberhasilan Sekretaris Daerah (Sekda) Banten yang tetap menjaga rasa solid dan juga keharmonisan para Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada Mei 2022 mendatang.
Kondisi tersebut memang perlu dilakukan agar birokrasi tidak terpengaruh oleh dinamika politik praktis yang dapat menyebabkan keberpihakan pemprov Banten tidak sepenuhnya kepada masyarakat.

Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyudin mengatakan, sebagai panglima ASN, Sekda Provinsi Banten memiliki tanggungjawab untuk mensolidkan dan mengharmonisasikan seluruh ASN. Hal itu terbukti dengan sejak kembalinya Almuktabar menduduki jabatan Sekda, mampu mengkonsolidasikan dan mengharmonisasikan seluruh ASN di lingkungan Pemprov Banten.

“Saya yakin sosok Al Mulktabar adalah orang yang taat aturan dan lurus, sehingga dapat menjaga ritme birokrasi sebagai pelayan masyarakat. Kalau masalah kekurangan, setiap manusia juga punya, sebaiknya saling menjaga dan menutupi kekurangan, itu lebih baik,” Ujarnya, Senin (04/04/2022).

Menurut Wawan, Provinsi Banten didirikan agar masyarakatnya bisa lebih sejahtera? Hal ini bukan perkara mudah, karena kecenderungan birokrasi selalu memikirkan dirinya sendiri.

“Saya mengenal pa Al Muktabar sebagai sosok yang cerdas dan mau mengubah gaya birokrasi yang mementingkan diri sendiri, menjadi birokrasi yang profesional dan kompeten dibidangnya. Khusus di bulan suci Ramadhan di tahun ini, saya mengajak seluruh masyarakat Banten, terutama birokrasi di Banten agar menjaga kesucian intelektual, kesucian biologis, kesucian anggaran dan kesucian idelogi, tambahnya,” ungkapnya.

Senada dikatakan Rektor Untirta Banten Fatah Sulaiman. Dinamika politik 2024 jangan sampai membuat Pemerintahan Provinsi Banten terjebak dalam agenda politik praktis, dan mengabaikan fokus prioritas program yang sudah dicanangkan untuk mewujudkan masyarakat Banten yang mandiri, sejahtera , berdaya saing dan berahlakul karimah, dengan tiga agenda utama pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur untuk pembangunan ekonomi masyarkat Banten.

Kedepan, lanjut Fatah. Birokrasi Banten harus lebih solid dan mampu menunjukkan reformasi, agar dapat berjalan secara profesional, untuk hadir dan dirasakan peran tupoksinya ditengah masyarakat dalam mengakselerasi terealisirnya tiga agenda utama pembangunan provinsi Banten tersebut.

“Pa Al Muktabar sebagai Sekda Banten, layak diberi ruang seluas-luasnya agar beliau mampu mengeluarkan segenap potensi, kemampuan, dan daya kreasinya agar birokrasi di Banten berjalan sesuai relnya,” ungkapnya.

Menurut fatah , saat ini ia melihat banyak perubahan positif sejak Al Muktabar duduk kembali sebagai Sekda, menjadi lebih apresiatif, bisa menempatkan diri untuk menjaga kewibawaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan terus menjaga harmonisasi kepemimpinan daerah WH-Andika.

Fatah juga mengungkakan, menurutnya saat ini ia telah melihat harmonisasi didalam birokrasi Banten saat ini sudah ada. Artinya, para ASN di Banten harus hati-hati, jangan gara-gara jabatan atau kepentingan sesaat dan isu yang belum jelas kebenarannya, menjadi saling curiga, saling sikut dan sebagainya.

“Pa Al Muktabar bertanggungjawab untuk memastikan semua ASN tegak pada aturan, dan tegak lurus bersama pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan Provinsi Banten, baik yang sudah diagendakan secara nasional, maupun yang sudah dicanangkan oleh Pemprov Banten, untuk kemaslahatan masyarakat Banten,” katanya. (Dinar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *