Dinilai Lamban, Warga Keluhkan Pembangunan Jembatan Desa Kubangkampil
PANDEGLANG,- Pembangunan Jembatan di Desa Kubangkampil Kecamatan Sukaresmi dikeluhkan warga. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses terdekat warga menuju sekolah dan pasar panimbang.
Menurut sumber, jembatan tersebut merupakan jembatan poros desa yang dilalui oleh warga Desa Kubangkampil, Weru dan Desa Cikuya Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten.
Warga juga menilai bahwa pembangunan jembatan itu mangkrak, sebab tidak terlihat hampir dua mingguan tidak tampak para pekerja. ada di lokasi.
“Jembatan tersebut belum tahu kapan selesainya, karena di lokasi juga tidak ada pekerjanya,” ucap warga Kecamatan Sukaresmi yang namanya minta dirahasiakan, Senin (6/6/22).
Karena jembatan itu tidak bisa dilewati, warga mengaku terlalu jauh ketika ingin menjual hasil panen ke pasar, bahkan ke sekolah, terlebih saat ini di Desa Kubangkampil mengahadapi panen musim nyadon atau musim ke dua.
” Kita ngeluh itu, karena harus memutar jauh ke desa lain untuk menuju pasar, jarak yang biasa ditempuh 20menit dengan mangkraknya jembatan ini warga harus memutar sekitar 1jam bahkan lebih untuk mencapai sekolah bahkan pasar,” keluhnya.
Dirinya menyebutkan, ternyata jembatan poros desa tersebut menelan anggaran 180 juta rupiah yang dianggarkan dari Dana Desa tahap satu Desa Kubangkampil tahun anggaran 2022.
Oleh sebab itu, warga setempat mengharapkan kepada pemerintah desa Kubangkampil untuk segera menyelesaikan kegiatan pembangunan jembatan tersebut. “Kami mengharapkan kepada Kades dan TPK untuk segera menyelesaikan pekerjaannya terutama jembatan itu,” pintanya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kubangkampil, Kaswani mengamini bahwa jembatan poros desa tersebut merupakan akses terdekat menuju pasar, sekolah dan kantor kecamatan Sukaresmi.
Namun dia mengelak apabila pekerjaan disebut mangkrak, sebab pekerjaan jembatan itu bukan tidak dikerjakan lagi melainkan belum selesai lantaran besi WF yang di pesan belum datang ke lokasi pekerjaan.
” Bukan mangkrak tapi belum selesai, adapun para pekerja tidak ada di lokasi kegiatan itu, sedang panen dan menunggu besi WF datang,” kilahnya.
Kaswani juga mengungkapkan bahwa anggaran tersebut senilai 180 juta rupiah bersumber dari DD tahap satu Desa Kubangkampil Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang.
” Anggarannya 180 juta rupiah untuk jembatan dan perkerasan jalan, ukuran jembatan itu 7 meter kali 3 meter dan ukuran jalan perkerasan 125 meter kali 2.5 meter,” tambahnya. (Hadi)