Dadi, Kades Sindangheula Pinjamkan Mobil untuk Dijadikan Ambulans

Serang I DBC – Ini patut ditiru bahkan diapresiasi oleh pemerintah daerah maupun warga setempat. Bukan tanpa alasan, sebab Desa Sindangheula Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, memiliki sebuah kendaraan operasional ambulan khusus untuk warganya. Sementara pengadaan mobil tersebut tanpa mempergunakan bantuan pemerintah baik dari APBN maupun APBD Kabupaten Serang atau Provinsi Banten. Namun adalah Kepala Desa Sindangheula, Dadi yang meminjamkan ambulan tersebut untuk digunakan oleh seluruh warganya secara gratis tanpa biaya apapun.

“Bukan dari APBD maupun APBN ini murni kendaraan ini milik saya yang dipinjamkan ke Desa Sindangheula. Ini untuk memfasilitasi pelayanan warga masyarakat khususnya untuk bidang kesehatan,” kata Dadi saat dikonfirmasi dinamikabanten.co.id di Serang, Kamis (30/8/2018).

Kepala Desa Sindangheula, Dadi dengan background Mobil Ambulans yang ia pinjamkan kepada warga desa setempat.

Kendaraan tersebut merupakan mobil jenis mini bus, yang sejak Agustus 2018 telah dihibahkan dengan dimodifikasi jadi mobil ambulans.

Dadi melanjutkan mobil tersebut gratis dipergunakan baik oleh orang yang sakit maupun tidak. Karena boleh saja mobil ini digunakan untuk keperluan warga saat akan menjenguk keluarga maupun tetangganya yang sedang sakit.

“Alhamdulillah, warga masyarakat menyambut baik, karena mereka merasa dibantu dan diringankan. Karena kalau mereka membutuhkan mobil untuk pulang pergi, jika harus menyewa mobil umum itu pasti lebih dari Rp 100 ribu. Setelah adanya ambulan ini, beban masyarakat jadi lebih ringan,” pungkasnya.

Dadi menuturkan, tujuan diadakannya ambulan desa ini untuk membantu mempercepat penurunan angka kematian ibu hamil, serta mempercepat pelayanan kegawat daruratan masalah kesehatan, bencana serta kesiapsiagaan mengatasi masalah kesehatan yang terjadi atau mungkin terjadi.

Sementara sasaran ambulan desa sendiri adalah masyarakat yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga yang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap perubahan prilaku tersebut.

“Semua individu dan keluarga yang tanggap dan peduli terhadap permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiapsiagaan memenuhi sarana transportasi sebagai ambulan desa,” timpalnya. (Ade Gunawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *