Abaikan Keselamatan Pengendara, Proyek Dinas PUPR Banten Dikeluhkan Warga Ciomas
Kecelakaan yang terbaru adalah menimpa salah Seorang warga Ciomas atas nama Rian, saat mengendarai roda dua kakinya mengenai besi sambungan betonisasi. Saat ini kondisinya sangat kritis bahkan jari kakinya nyaris putus. Coba kalau sudah seperti ini siapa yang mau bertanggung jawab.
Serang l DBC – Warga Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang mengeluhkan proyek pembangunan jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten di sepanjang Jalan Ciomas-Mandalawangi. Pasalnya kontraktor yang mengerjakan proyek senilai 9,8 miliar itu dinilai tidak memperhatikan atau mengabaikan keselamatan pengendara.
Pantauan Tangerang Raya di lapangan pembangunan jalan dilakukan dua tahap sesuai dengan jalur kendaraan yaitu jalur kiri dan kanan. Saat ini pihak kontraktor baru mengerjakan tahap pertama pada jalur kiri arah Mandalawangi. Namun sangat disayangkan besi sambungan untuk tahap kedua yang menonjol pada jalan betonisasi itu posisinya tidak ditekukan ke bawah, padahal itu sangat berbahaya dan membahayakan pengendara yang berlalu lalang.

Belum lagi jalur kanan yang digunakan sebagai jalur alternatif aktivitas pengendara dan warga Ciomas kondisinya kian mengkhawatirkan sebab dari hari ke hari banyak lubang dan kubangan yang semakin dalam dan semakin besar. Kondisi ini selain menimbulkan kemacetan juga sangat berpotensi pada kecelakaan baik pengendara roda dua maupun roda empat.
Oom salah Seorang warga Ciomas menyayangkan sikap pengusaha alias kontraktor yang tidak peduli dan terus membiarkan kondisi berbahaya ini. Meskipun saat ini pihak pengusaha itu sedang mengebut pembangunan jalan Ciomas-Mandalawangi tapi alangkah lebih bijaknya keselamatan warga dan pengendara juga harus diperhatikan. “Jangan sampai demi kepentingan dirinya sendiri kami sebagai warga yang dikorbankan,” Kata Oom di Serang Selasa (28/8/2018).
Oom menuturkan selama proyek jalan itu ada di sini, sudah terjadi beberapa kali kecelakaan. Kecelakaan yang terbaru adalah menimpa salah Seorang warga Ciomas atas nama Rian, saat mengendarai roda dua kakinya mengenai besi sambungan betonisasi. Saat ini kondisinya sangat kritis bahkan jari kakinya nyaris putus. Coba kalau sudah seperti ini siapa yang mau bertanggung jawab.
Sementara itu, salah seorang pekerja proyek jalan Ciomas Mandalawangi saat diminta tanggapannya tidak bisa memberikan keterangan apapun mereka mengaku hanya sebagai pekerja saja dan tidak tahu menahu kalau urusan lain-lain karena itu ranahnya pengusaha.
“Jadi silakan mas langsung ke pengusahanya aja kalau mau konfirmasi saya tidak bisa memberikan keterangan apapun” ujar salah seorang pekerja.
Oom mengancam akan melakukan protes keras dengan cara apapun baik kepada dinas terkait maupun pengusaha jika keluhan-keluhan warga yang disampaikan ini tidak mendapat tanggapan dari pihak terkait.

Dari data papan proyek terlihat bahwa pembangunan jalan betonisasi Ciomas Mandalawangi tersebut dikerjakan oleh PT Trias Jaya Perkasa dengan anggaran 9,8 miliar dan massa pengerjaan selama 150 hari bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2018. (adg)