500 Guru TK Ikut Pelatihan Role Playing untuk Mengasah Kreativitas Anak

TANGERANG | DINAMIKA BANTEN – Sebanyak 500 Guru Taman Kanak-kanak mengikuti kegiatan pembelajaran bermain peran (role playing) untuk mengasah kreativitas anak. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) Indonesia Kabupaten Tangerang dan Sanggar Ananda Jakarta. 

“Kegiatan ini menjadi satu agenda yang sangat penting untuk kita manfaatkan bersama, karena melalui kegiatan ini akan lahir inovasi sistem pendidikan anak usia dini yang bisa dijadikan barometer tenaga pendidik kita untuk menstimulus kemampuan kreativitas anak,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Rabu (10/5/2023).

Dadan menyampaikan, kegiatan ini merupakan komitmen untuk mendukung salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang di bidang pendidikan yakni Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). “Untuk itu, saya berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, mudah-mudahan menjadi satu motivasi bagi kita semua untuk mempersiapkan strategi yang jitu dalam menciptakan generasi penerus yang siap dalam dan berkompeten,” terangnya. 

Sementara itu, Hj. Nina Mad Romli, yang mewakili Bunda Paud Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa para pendidik khususnya guru TK memiliki peran penting dalam mencetak para generasi emas yang hebat karena tumbuh kembang anak itu adalah di usia dini. 

“Dengan adanya kegiatan ini di harapkan, guru PAUD maupun TK dapat ilmu yang bermanfaat. Mungkin kegiatan seperti ini pun juga harus sering di adakan untuk mengasah dan memotivasi para guru khusunya yang ada di kabupaten Tangerang,” Jelasnya. 

Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTK) Kabupaten Tangerang, Titin Suhartini menambahkan kegiatan ini akan rutin diselenggarakan karena untuk meningkatkan kualitas dan bisa menunjang kemajuan para guru Taman Kanak-kanak. 

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini para guru khususnya di tingkat TK dapat menerapkan materi pembelajaran yang diberikan, serta dapat menerapkannya dalam proses belajar mengajar kedepannya,” ujarnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *